Sabtu 18 Aug 2018 12:26 WIB

Kemenhub Berencana Gunakan KPBU untuk Proyek 2019

Hal ini untuk efisiensi belanja barang.

Rep: Rahayu Subekti]/ Red: Friska Yolanda
Alat berat melakukan pengambilan batu kapur sebagai bahan baku semen, di Bukit Karang Putih, Indarung, Padang, Sumatera Barat, Jumat (19/2). Semen Padang mulai menyasar sejumlah proyek infrastruktur yang sedang digarap di Sumatra dan berbagai proyek di pelosok desa yang memanfaatkan dana desa.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Alat berat melakukan pengambilan batu kapur sebagai bahan baku semen, di Bukit Karang Putih, Indarung, Padang, Sumatera Barat, Jumat (19/2). Semen Padang mulai menyasar sejumlah proyek infrastruktur yang sedang digarap di Sumatra dan berbagai proyek di pelosok desa yang memanfaatkan dana desa.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk memaksimalkan penggunaan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek 2019. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan hal itu dilakukan untuk efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. 

"Ini bagaimana pada tahun 2019 kita mengefisiensikan belanja barang dan kita upayakan belanja modal itu makin banyak," kata Budi usai konferensi pers Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (16/8).

Dia menjelaskan ada beberapa proyek yang akan dilakukan dengan skema KPBU pada tahun depan. Menurutnya yang paling signifikan tercatat ada 15 bandara, 20 pelabuhan, dan lima terminal yang akan dikerjakan dengan skema KPBU. 

Dengan begitu, tidak ada lagi APBN yang dibebankan pada 2019 untuk mengerjakan sejumlah proyek yang berlangsung pada tahun selanjutnya. "Oleh karena itu kami bisa melakukan efisiensi lebih dari Rp 1 triliun," jelas Budi. 

Baca juga, Pengendalian Impor, Proyek Kementerian PUPR Aman

Budi memastikan, skema KPBU tersebut bukan dilakukan dengan menjual proyek melainkan melakukan kerja sama konsesi dalam jangka waktu tertentu. Pnerima konsesi, kata dia, akan menanggung seluruh biaya baik capital expenditure (capex) maupun operating expenditure (opex).

"Ini bukan menjual, tetapi mengkerjasamakan konsesi dalam waktu tertentu, biasanya 20 sampai 30 tahun," tutur Budi. 

Beberapa proyek yang sudah dilakukan proses kerja sama di antaranya bandara di Palangkaraya, Lampung, Bengkulu dan Sentani. Dia mengatakan, keempat bandara tersebut langsung bekerja sama dengan biaya capex sekitar Rp 1 miliar setiap masing-masing bandara. 

"Kita langsung kerja samakan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) langsung tunjuk, kita kasih 57 persen dan yang 43 persen mesti lelang," ungkap Budi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement