Senin 20 Aug 2018 14:41 WIB

Pembelian Minimum SBR004 Sebesar Rp 1 Juta

SBR004 merupakan kelanjutan dari SBR003.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman dan Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Loto Srinaita Ginting dalam menjelaskan target raihan dari penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/8).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman dan Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Loto Srinaita Ginting dalam menjelaskan target raihan dari penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/8).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah resmi menjual surat utang negara (SUN) atau Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 secara online mulai hari ini (20/8). Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan pembelian minimum SBR004 sebesar satu juta rupiah dan maksimum tiga miliar rupiah.

"Yang SBR004 kita turunkan target minimumnya satu juta rupiah kemudian dengan kelipatannya. Kemudian juga misalkan dulu berbasis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) rate sekarang BI 7-Day Reverse Repo Rate," kata Luky di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/8).

Jika dilihat dari prospek ke depannya, kata Luky, SBR004 merupakan kelanjutan dari SBR003. Sebab, dia memastikan pemerintah memiliki target mencoba memperluas basis investasi domestik yang sifatnya ritel.

Jika melihat angka statistik SBR003, Luky menjelaskan tujuan pemerintah untuk memperluas basis investor domestik khsusunya generasi milenial cukup tercapai.

"Bisa dilihat angkanya misalnya SBR003 itu yang resgister itu angka mencapai mencapai lebih dari 10 ribu investor. Kemudian artinya menjadi yang eksekusi kurang lebih 7.600 investor, dimana 5.600 investor baru. Kalau lihat komposisinya 55 persen dari yang baru tadi itu usianya di bawah 40 tahun," kata Luky.

Selain itu, menurutnya pada SBR003 rata-rata pembelian setiap investor sifat keritelanya sangat terlihat bisa dicapai dengan cukup baik. Terakhir jika dilihat dari lokasi, lanjut Luky, semua pembeli investor dari SBR004 terwakili dari 34 provinsi.

Selanjutnya, Luky memastikan target raihan dari penerbitan SBR004 tersebut tida jauh berbeda dari sebelumnya. "Masih sama (targetnya) satu triliun rupiah tapi bisa saja diperbesar sesuai dengan minat mayarakat kita akan lihat selalu," kata Luky.

Luky menuturkan penawaran SBR004 secara online melalui sistem e-SBN untuk pertama kalinya merupakan salah satu milestone yang penting dalam memperdalam pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Dia mengharapkan antusiasme investor dan masyarakat dalam berinvestasi dapat meningkatkan optimisme pasar SBN domestik.

Masyarakat yang berminat berinvestasi di SBR004 dapat menghubungi 11 mitra distribusi yang ditetapkan melayani pemesanan secara langsung melalui layanan online. Beberapa bank mitra distribusi SBR004 yaitu BCA, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement