EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, akan berjalan sesuai rencana. Pertemuan akan berlangsung meski terjadi bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Tidak ada masalah. Akan jalan sesuai rencana," katanya singkat saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (20/8).
Begitu pula target kunjungan delegasi hingga wisatawan yang diharapkan datang dalam rangka memeriahkan pertemuan tersebut. "Sampai sekarang masih begitu (sesuai target)," katanya.
Baca juga, Pertemuan IMF, Indonesia Semakin Dikenal.
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia merupakan kegiatan rutin yang digelar untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta topik pembangunan dan isu-isu global.
Acara yang akan diselenggarakan Oktober 2018 akan diikuti sekitar 15.000 peserta yang terdiri dari para gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan kalangan media.
Penyelenggaraan diharapkan mampu meningkatkan pemasukan di sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan investasi dan perdagangan.
Ketua Pelaksana Harian Panitia Nasional Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah akan melakukan sejumlah penyesuaian rencana dalam penyelenggaraan pertemuan tersebut.
Sejumlah kawasan sekitar Bali termasuk Lombok, Banyuwangi, Makassar rencananya akan difungsikan untuk membantu menampung parkir pesawat para delegasi yang hadir dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.
"Karena kondisi Lombok ini, kita juga sudah menyiapkan Banyuwangi juga. Artinya kita akan adakan penyesuaian-penyesuaian rencana di lapangan," katanya.
Namun, disebutnya tidak ada rencana pemindahan lokasi pertemuan dari Nusa Dua, Bali. "Tidak ada rencana sama sekali untuk memindahkan lokasi acara. Teman-teman IMF-Bank Dunia masih sesuai jadwal dan sangat yakin dengan itu (lokasi di Bali)," kata Susiwijono.