Jumat 24 Aug 2018 07:40 WIB

Wisata Lombok Cenderung Lesu Pascagempa

Masih ada sejumlah pramuwisata yang melayani tamu di Mataram dan Lombok Tengah.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah turis asing berada di luar Hotel Santika, Mataram yang rusak akibat gempa.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah turis asing berada di luar Hotel Santika, Mataram yang rusak akibat gempa.

EKBIS.CO,  MATARAM -- Bencana gempa yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam sebulan terakhir, menjadi pukulan telak bagi sektor pariwisata yang tengah menggeliat. Sejumlah industri perhotelan maupun jasa wisata di sejumlah destinasi yang ada di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, hingga Kota Mataram, cenderung melesu akibat adanya kekhawatiran dari para wisatawan.

Pelbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel dan homestay mengalami kerusakan, baik ringan hingga berat. Pun dengan para pelaku wisata yang rumahnya roboh akibat gempa sehingga terpaksa tinggal di pos pengungsian.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Ainudin, mengatakan banyak pramuwisata atau yang berada di bawah naungan HPI berhenti bekerja sementara waktu lantaran menjadi korban pada musibah gempa tersebut. "Korban itu ada dua, korban pasif yang rumahnya tidak apa-apa tapi takut masuk rumah, seperti kita-kita di Mataram. Lalu, korban aktif itu seperti saudara-saudara kita di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat yang rumahnya rusak, bahkan sampai korban jiwa," ujarnya kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, kemarin.

Kata dia, ada empat pramuwisata dari Lombok Utara yang tak mampu melayani turis lantaran rumahnya roboh dan tinggal di pos pengungsian. Hal serupa juga dialami para pramuwisata yang tinggal di Lombok Barat, di mana rumah-rumah mereka sudah rata dengan tanah.

"Teman-teman kita itu belum bisa melayani turis karena sampai saat ini masih tinggal di pengungsian," lanjutnya. 

Namun begitu, kata dia, kondisi sektor pariwisata Lombok tidak lah seseram yang banyak beredar di media sosial. Ainudin menyampaikan, para pramuwisata di wilayah nonterdampak seperti di Lombok Tengah, Kota Mataram, dan sebagian Lombok Barat masih aktif melayani tamu yang berkunjung ke Pulau Seribu Masjid tersebut.

"Kemarin anggota kita layani tamu dari Malaysia yang sudah jauh-jauh hari booking, selain jalan-jalan mereka juga berkunjung ke lokasi pengungsian memberikan bantuan kepada korban gempa," katanya. 

Selain itu, lanjutnya, para pramuwisata yang tidak terdampak juga ikut menjadi relawan membantu korban gempa. HPI NTB sendiri terus memberikan bantuan dan pendampingan kepada anggotanya yang terdampak gempa, serta memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa pada umumnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement