EKBIS.CO, MATARAM -- General Manager (GM) Bandara Internasional Lombok (BIL) Nugroho Jati mengatakan terjadi penurunan pergerakan dan penumpang pesawat di BIL pada 2019. "Penurunannya kurang lebih 40 persen dari statistik pergerakan pesawat maupun penumpang sepanjang 2019," ujar Jati di Mataram, NTB, Rabu (27/3).
Jati memperkirakan penurunan pergerakan dan penumpang pesawat di BIL disebabkan sejumlah faktor. Antara lain, dampak bencana gempa yang melanda Lombok pada tahun lalu hingga persoalan harga tiket pesawat.
"Dampak bencana secara psikis belum pulih tapi harus kita bawa pada keyakinan bahwa Lombok aman untuk dikunjungi," kata Jati. Jati menyebutkan, penurunan pergerakan dan penumpang pesawat tentu berimplikasi pada hal-hal lain, baik dari sisi pemasukan bandara dan juga perekonomian warga.
Jati menyebutkan, data penumpang di BIL pada 2017 mencapai 3 juta penumpang. Seharusnya, jumlah penumpang pesawat di BIL ditargetkan lebih dari 3 juta penumpang pada 2018. "2018 mestinya lebih dari 3 juta penumpang, tapi karena ada gempa langsung ada penurunan drastis menjadi hanya 1,8 juta penumpang," ucap Jati.
Jati berharap, jumlah penumpang di BIL pada 2019 dapat meningkat hingga 4 juta penumpang. "Kita (BIL) tetap kolaborasi dengan pemda, baik Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah untuk pemulihan sektor pariwisata Lombok," kata Jati menambahkan.