Rabu 29 Aug 2018 11:44 WIB

Indonesia Jajaki Ekspor Jagung ke Jepang dan Taiwan

Indonesia lebih dulu mengekspor jagung ke Filipina.

Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman resmikan ekspor jagung produksi Gorontalo ke Filipina, Rabu, (14/2).
Foto: dok. Humas Kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman resmikan ekspor jagung produksi Gorontalo ke Filipina, Rabu, (14/2).

EKBIS.CO, KUTA -- Kementerian Pertanian berencana menjajaki ekspor jagung dari Indonesia ke Jepang dan Taiwan. Dua negara tersebut merupakan pasar besar di Asia yang setiap tahunnya mengimpor jagung dari luar negeri, khususnya Amerika Serikat.

"Secara geografis, Jepang dan Taiwan lebih dekat ke Indonesia dibanding Amerika, sehingga mereka tertarik karena harganya bisa lebih murah," kata peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen di Kementerian Pertanian, Khorudin dijumpai Republika.co.id di Kuta, Bali, Rabu (29/8).

Jepang dan Taiwan mengetahui Indonesia telah mengekspor jagung ke Filipina. Kementerian Pertanian, kata Khoirudin tengah menerbitkan kebijakan yang mendukung kemudahan ekspor ke negara-negara luar mengingat produksi jagung di Indonesia sudah surplus.

Kementan Dampingi Importir Cegah Benih Bawang Putih Palsu

Jepang terbilang negara yang sangat ketat menerapkan standar produk impor. Jagung biasa digunakan untuk pakan ternak di negara tersebut, lebih dari 70 persennya.

Tahun ini pemerintah menargetkan ekspor jagung hingga 500 ribu ton.

Kawasan ASEAN menjadi pasar potensial karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Data Kementerian Pertanian menunjukkan realisasi ekspor jagung Indonesia sudah mencapai 200 ribu ton hingga Mei 2018.

Sentra produksi jagung di Indonesia adalah Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Daerah lain yang potensial adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Selatan, Lampung, Sumatra Utara, dan Kalimantan.

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen di Kementerian Pertanian, Risfaheri menambahkan International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP) yang digelar di Bali Dynasti Resort, Kuta, Bali bisa menjadi ajang tukar menukar informasi antara peneliti, pemerintah, dan pihak swasta berbagai negara yang berkecimpung di bidang pertanian. Banyak perusahaan swasta dilibatkan, sehingga harapannya ada kerja sama baru terbentuk dari kegiatan ini.

"Pelaku bisnis bisa mendapat informasi. Potensi ekspor hortikultura Indonesia sangat besar asalkan penanganan dari kebun hingga apsarnya tepat. Selain jagung, tahun ini kita juga menjajaki ekspor nanas ke Amerika," kata Risfaheri.

Nanas merupakan salah satu buah unggulan Indonesia, khususnya jenis nanas madu. Produksinya mencapai 1,84 juta ton dengan produktivitas 117,5 ton per hektare (ha) lahan. Wilayah Indonesia hampir seluruhnya bisa menghasilkan nanas, khususnya Jawa Barat, Jambi, Lampung, Sumatra Utara, dan Jawa Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement