Rabu 05 Sep 2018 10:17 WIB

Argentina Harap Pinjaman IMF Cair September

Krisis memaksa Argentina berutang 50 miliar dolar AS ke IMF.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
Seorang pesepeda melintasi grafiti berbahasa Spanyol di jalan di Buenos Aires, Argentina, Selasa (4/9). Grafiti tersebut berarti 'Pergilah IMF'. Beberapa pekan terakhir, krisis Argentina meningkat dan memaksa negara tersebut berutang ke IMF.
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Seorang pesepeda melintasi grafiti berbahasa Spanyol di jalan di Buenos Aires, Argentina, Selasa (4/9). Grafiti tersebut berarti 'Pergilah IMF'. Beberapa pekan terakhir, krisis Argentina meningkat dan memaksa negara tersebut berutang ke IMF.

EKBIS.CO,  BUENOS AIRES -- Pemerintah Argentina berharap Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pencairan utang pada paruh kedua September 2018. Hal ini dilakukan sebagai upaya Argentina agar terlepas dari jeratan krisis ekonomi yang semakin dalam. 

Menteri Ekonomi Argentina Nicolas Dujovne bertemu dengan Kepala IMF Christine Lagarde di Washington. Dalam pertemuan tersebut, mereka meningkatkan kesepakatan keuangan siaga yang disepakati dengan dewan eksekutif IMF pada Juni. 

"Kami mencoba untuk mendapatkan (pinjaman dari IMF) pada paruh kedua September," ujar Dujovne, Rabu (5/9).

Baca juga, Cara Argentina Stabilkan Nilai Peso yang Anjlok

Sebelumnya, Pemerintah Argentina meminta IMF menggelontorkan pinjaman senilai 50 miliar dolar AS untuk mengatasi krisis ekonomi. Presiden Argentina Mauricio Marco mengatakan, keputusan ini diambil untuk mengembalikan kepercayaan terhadap perekonomian Argentina.

Sementara itu, Lagarde mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun penguatan serta teknis pencairan dana yang akan dipresentasikan kepada Dewan Eksekutif IMF.

"Diskusi kami sekarang berada di level teknis dan diharapkan dapat segera dipresentasikan dihadapan Dewan Eksekutif IMF," kata Lagarde.

Baca juga, Mengapa Krisis Argentina dan Turki Berpengaruh ke Rupiah?

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement