EKBIS.CO, JAKARTA – Maskapai Citilink Indonesia resmi membuka penerbangan reguler ke Cina. Selama ini, Citilink hanya membuka perjalanan ke Cina melalui penerbangan sewaan charter.
“Kalau selama ini Citilink terbang ke Cina eksistensinya belum terlihat marketnya di Cina. Dengan sekarang reguler maka eksistensi Citilink makin lama makin terlihat,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo di Jakarta, Jumat (7/9).
Meskipun sudah membuka penerbangan langsung ke Cina, Juliandra memastikan Citilink tidak menutup penerbangan sewaan ke negara tirai bambu tersebut. Dengan adanya penerbangan reguler, menurutnya Citilink bisa menambah kapasitas ke Cina selain melalui pesawat sewaan.
Juliandra mengatakan penerbangan langsung ke Cina tersebut akan mulai beroperasi pada akhir Oktober 2018. “Untuk yang reguler ini berjadwalnya akan emulai tiga rute Cengkareng-Kunming, Cengkareng- Xiamen, dan Denpasar-Nanjang,” ujar Juliandra.
Dia memastikan penerbangan reguler ke Cina tidak menutup kemungkinan akan menambah ke kota-kota lainnya. Sebab, dia melihat adanya peluang dan dukungan Citilink terhadap program pemerintah untuk mendapatkan target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebelum 2019.
Selain itu, Juliandra mengatakan rute baru ke beberapa kota di Cina tersebut merupakan suatu realisasi dari ekspansi layanan rute internasional. “Terutama rute layanan di kawasan Asia selain penerbangan Denpasar-Dili dan Jakarta-Penang,” tutur Juliandra.
Pembukaan rute penerbangan tersebut bekerja sama dengan General Sales Agent (GSA) Megacap. Juliandra memastikan Megacap menjadi representatif Citilink di Cina dalam melakukan penjualan tiket penumpang maupun kargo.
Sementara itu, Komisaris Garuda Group Group Chairal Tanjung memastikan rute baru Citilink tersebut dapah menjadi titik balik. “Selama ini Citilink hanya berkiprah di dalam negeri di rute-rute domestik dan untuk rute interasionalnya hanya sebatas kepada charter,” kata Chairal.
Chairal mengharapkan Citilink nantinya dapat menjadi tulang punggung bagi Garuda Indonesia Group. Terlebih, saat ini menurut Chairal kondisi ekonomi Indonesia sebagian besar masih dalam kondisi menengah dan membutuhkan transportasi yang sesuai.
“Jadi saya sangat percaya sekali bahwa Citilink yang saat ini sudah menjadi preference budget airlines di luar harga yang paling murah ke depan. Kita yakin Citilink akan menjadi yang terbesar,” jelas Chairal.