EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah lepas dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan tak lagi menjabat sebagai diektur utama, kini Pahala N Mansury resmi menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina hari ini (13/9) menetapkan Pahala sebagai Direktur Keuangan Pertamina.
Selain itu, Rini juga mengangkat Ignatius Tallulembang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina (Persero). Dengan begitu, RUPSLB tersebut j juga memberhentikan dengan hormat Gigih Prakoso dan Arief Budiman.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan perputaran direksi tersebut merupakan penyegaran dalam rangka penguatan BUMN. "Kami melihat ini sesuai kebutuhan serta kemampuan dari individu sendiri," kata Fajar, Kamis (13/9).
Sehingga, lanjut dia, alasan pergantian antara jajaran direktur di perusahaan BUMN lebih kepada kebutuhan dalam menghadapi tantangan depannya. Dengan begitu diharapkan dapat berdampak positif terhadap perusahaan selanjutnya.
Sebelumnya, Arief Budiman menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2015 hingga 2018 dan mengantarkan Pertamina mencapai kinerja keuangan terbaik pada 2015 meski industri migas dunia kala itu sedang mengalami penurunan.
Arief juga dinilai mampu membangun komunikasi efektif dengan investor dan pemegang obligasi Pertamina. Selain itu juga memperkuat fondasi keuangan Pertamina yang solid sehingga mampu mencapai target-target yang ditetapkan.
Pahala merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) sebelumnya juga meraih gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat. Pahala juga sempat bekerja sebagai senior consultant di Booz Allen Hamilton dan Project Leader pada The Boston Consulting Group hingga 2003 dan meraih kualifikasi sebagai CFA Charterholder dari CFA Institute.
Selanjutnya, Ignatius menjadi Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina juga sebelumnya memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun di Pertamina. Beberapa karier yang pernah diembannya antara lain Vice President Refining Project Pertamina dan Komisaris PT Pertamina Lubricants.
RUPSLB juga mengalihkan penugasan Heru Setiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Megaproyek Petrokimia dan Pengolahan menjadi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko, menggantikan Gigih Prakoso yang saat ini telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk.