Kamis 13 Sep 2018 17:37 WIB

BRI Syariah Relaksasi Nasabah Lombok

Relaksasi pembiayaan untuk korban gempa Lombok berlaku mulai Juli.

Red: Dwi Murdaningsih
PT Bank BRIsyariah Tbk hari ini Kamis, 13 September 2018 menghadiri acara peluncuran Bank NTB Syariah di Mataram.
Foto: bri syariah
PT Bank BRIsyariah Tbk hari ini Kamis, 13 September 2018 menghadiri acara peluncuran Bank NTB Syariah di Mataram.

EKBIS.CO, LOMBOK --  PT Bank BRI Syariah Tbk, Kamis (13/9) mengeluarkan sejumlah kebijakan yang meringankan nasabah di Lombok. Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso mengatakan bagi nasabah yang terkena dampak langsung dari bencana gempa lombok ini, diberikan relaksasi berupa kelonggaran angsuran oleh BRI Syariah terhitung pada Juli 2018.

"Kami ingin turut membantu meringankan beban saudara-saudara di Lombok," ujar Hadi," kata dia.

Hadi mengatakan kebijakan tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas musibah gempa bumi yang melanda masyarakat lombok terutama pada fase tanggap darurat. Selain itu Direktur Utama BRI Syariah juga memberikan pembinaan kepada seluruh SDM di Kantor Cabang Mataram agar tetap profesional dan semangat dalam bekerja.

Sampai dengan saat ini BRI Syariah telah memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak gempa lombok seperti penyaluran donasi melalui Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), bantuan sembako serta kebutuhan sehari-hari, pengadaan perbaikan rumah rusak,hingga bantuan pengadaan tenda darurat.

"BRI Syariah terus berupaya membangun negeri dengan menjalankan program CSR yang sejalan dengan agenda pembangunan Indonesia dan akan terus memantau, mengevaluasi perkembangan kondisi daerah yang terdampak bencana gempa dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Hadi.

Sebagaimana diketahui bencana gempa terjadi di Lombok beberapa bulan yang lalu, begitu memberikan trauma yang dahsyat bagi masyarakat lombok, belum lagi gempa susulan begitu menimbulkan penderitaan bagi warga Lombok.

Gempa Lombok juga mengakibatkan 321 fasilitas kesehatan, 1.143 tempat peribadahan, dan 950 fasilitas perdagangan di lombok mengalami kerusakan. Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 564 jiwa, 1.469 jiwa luka-luka dan lebih dari 396.000 jiwa melakukan pengungsian.

Kini rehabilitasi masih terus berjalan. Bantuan masih banyak diharapkan. Untuk membantu proses rehabilitasi, BRI Syariah melalui Corporate Social Responsibility (CSR) bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI menggelontorkan dana lebih dari Rp 400 juta untuk pembagunan fasilitas umum di lombok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement