EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat hingga 9 September 2018 ada 82 titik yang telah menerapkan program BBM Satu Harga. Angka ini sudah bertambah 25 titik dari realisasi 57 titik penyalur BBM Satu Harga pada tahun 2017.
Kepala BPH Migas Fansurullah Asa melaporkan, pada awal September telah beroperasi empat penyalur atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorontalo), Kec. Lalan, Kab. Musi Bayuasin (Sumatra Selatan). dan dua distrik di Papua, yaitu Distrik Wamena dan Tolikara. Dengan beroperasinya keempat lembaga penyalur tersebut, total diperkirakan sebanyak 272.158 Kepala Keluarga (KK) telah mendapat manfaat dari program BBM Satu Harga ini.
"Data ini diasumsikan satu lembaga penyalur pada satu kecamatan dapat menjangkau penduduk yang diwakili per KK. Data jumlah KK sendiri bersumber pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), data kependudukan Kementerian Dalam Negeri dan pendekatan asumsi jumlah penduduk," ujar Ifan melalui keterangan persnya, Ahad (16/9).
Secara terpisah, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menegaskan komitmen Pemerintah dalam menjalankan program BBM Satu Harga. "Meski keberadaan lokasi BBM Satu Harga yang masih minim infrastruktur, kami optimis tambahan sebanyak 73 lembaga penyalur pada tahun ini akan tercapai," kata Agung.