EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan siap menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) pada 8 sampa 14 Oktober mendatang. Bertempat di Bali, persiapan acara itu dipastikan telah mencapai 94 persen.
Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, agenda tersebut menjadi momentum promosikan Indonesia. Sehingag membutuhkan persiapan matang.
"Di dunia banyak yang belum tahu seberapa besar Indonesia. Maka ini jadi momentum bagus promosikan Indonesia dari Timur ke Barat yang punya 750 pulau," katanya di Jakarta, (17/9).
Lebih lanjut, kata dia, para peserta pertemuan IMF-Bank Dunia diprediksi mencapai 19.800 orang dari 180 negara. Terdiri dari sebanyak 14.750 merupakan nondelegasi kenegaraan, sisanya merupakan delegasi kenegaraan.
"Mereka bukan orang sembarangan. Rata-rata bawa private jet. Jadi diharapkan memberikan dampak besar terhadap perekonomian," tegas Luhut.
Pemerintah memperkirakan, puluhan ribu peserta itu akan tinggal di Indonesia selama sembilan hari. Rinciannya, dua hari sebelum acara, enam hari saat acara, lalu satu hari setelah acara sebelum balik ke negaranya masing-masing.
Menteri Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menambahkan, berbagai infrastruktur di Bali pun telah dipersiapkan. Hal itu meliputi Underpass Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, serta Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebagai objek wisata baru.
"Pembangunan kita sudah kerjakan sejak 2017. Hanya perlu diketahui, infrastruktur ini dibangun tidak hanya untuk penunjang pertemuan IMF-Bank Dunia. Melainkan untuk tunjang seluruh aktivitas di Bali. Sifatnya longlasting," jelas Bambang pada kesempatan serupa. Ia menyebutkan, total dana pembangunan berbagai infrastruktur di Provinsi Bali itu sekitar Rp 3 triliun.