Rabu 19 Sep 2018 20:16 WIB

Proyek PLTPB Baturraden Mulai Bor Sumur Baru

Sumur di wellpad F akan dibuat sedalam sekitar 3.500 meter.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Energi panas bumi. Ilustrasi.
Foto: greenfieldenergyco.com
Energi panas bumi. Ilustrasi.

EKBIS.CO, BANYUMAS -- Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden, mulai melakukan pengeboran sumur baru, Senin (17/9). Pengeboran sumur baru di wellpad F ini, dilakukan menyusul tidak ditemukannya panas bumi di sumur wellpad H, yang sebelumnya dilakukan.

''Mulai Senin (17/9) kita mulai melakukan pengeboran di Wellpad F,'' kata Direktur Utama PT Sejahtera Alam Energy (SAE) Bregas Rochadi.

Dia menyebutkan, awalnya pengeboran di lokasi wellpad H direncanakan mulai dilakukan Kamis (13/9). Namun terjadi masalah teknis, sehingga pengeboran baru bisa dimulai Senin (17/9).

Bregas menyebutkan, dalam proyek PLPTB Baturraden ini, PT SAE sebelumnya telah melakukan pengeboran di wellpad H. Namun hingga pengeboran mencapai kedalaman 3.877 meter, tidak ditemukan adanya uap panas bumi yang mampu menggerakkan turbin pembangkit.

''Padahal, sumur yang kita buat di wellpad H ini merupakan sumur geothermal terdalam yang pernah dibuat di Indonesia,'' katanya.

Meski tidak ditemukan uap panas bumi, Rochadi mengaku optimistis sumur yang akan dibuat di wellpad F bisa memperoleh uap panas bumi seperti yang diharapkan. Hal ini didasari data geologi yang sebelumnya diperoleh dari hasil pengeboran di Wellpad H.

''Meski pengeboran sumur di wellpad H tidak menghasilkan uap yang bisa diekstrak menjadi panas bumi, namun kita bisa mendapatkan data geologi yang berharga. Dari data inilah, kita optimistis pengeboran sumur di wellpad F bisa mendapatkan uap panas bumi seperti yang kita harapkan,'' katanya.

Lokasi wellpad F ini, menurut Bregas, berjarak sekitar 4 km sisi utara dari wellpad H, atau lebih mendekati puncak Gunung Slamet. ''Lokasi wellpad F ini juga lebih curam dari Wellpad H,'' katanya.

Presiden Direktur PT SAE Daniel Moelk, menyebutkan sumur di wellpad F akan dibuat sedalam sekitar 3.500 meter. Sedangkan waktu pengerjaannya diperkirakan akan berlangsung selama 60 hari. ''Dalam pembuatan sumur ini, kita menggunakan mata bor yang bagus, sehingga tidak terlalu sering diganti dan bisa mempercepat proses pengeboran,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, bila dalam pengeboran di sumur Wellpad F ditemukan panas bumi, maka pihaknya akan membuat beberapa sumur di lokasi yang sama. ''Kemungkinan ada empat sumur yang kita buat agar bisa menggerakkan pembangkit listrik berkapasitas 230 MW,'' kata dia.

Mengenai antisipasi terjadinya dampak lingkungan mengingat akan datangnya musim penghujan, Bregas Rochadi menyatakan, pihaknya akan berupaya sebisa mungkin meminimalisir dampak lingkungan yang terjadi.

Sebelumnya, pelaksanaan proyek ini mengundang protes dari berbagai kalangan. Terutama setelah pelaksanaan proyek menimbulkan bencana di beberapa desa wilayah Kecamatan Cilongok, yang berada di bawah lokasi proyek. Bencana yang terjadi berupa sumber air yang menjadi sangat keruh, sehingga tidak bisa dimanfaatkan warga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement