EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Dirtjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk rencana kerja sama pengelolaan Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin di Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sudah memiliki rencana pendanaan untuk mengambil alih dan pengembangan bandara tersebut. "Pengembangan ini diprediksi memakan biaya sekitar Rp 400 miliar," kata Awaluddin, Jumat (21/9).
Bandara di Belitung ini berkapasitas 250 ribu penumpang dengan traffic penumpang mendekati satu juta. Selain itu ada juga penambahan fasilitas sisi udara seperti perpanjangan landasan pacu dan overlay runway.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara M Pramintohadi mengatakan penandatanganan tersebut merupakan salah satu strategi yang bagus dalam mengembangkan kinerja bandara di Indonesia dari waktu ke waktu. "Saya yakin bahwa alih kelola ini akan diikuti berbagai inovasi seperti modernisasi bandara," ujar Praminto.
Pramintohadi memastikan inovasi tak hanya itu saja namun juga rute-rute penerbangan akan bertambah. Begitu juga dengan implementasi informasi dan teknologi serta sistem otomasi pelayanan juga akan dimaksimalkan sehingga customer satisfaction selalu meningkat.
Nantinya, perjanjian rencana kerja sama tersebut mengikat selama 25 sampai 35 tahun. "Sehingga kesempatan untuk pengembangan di bandara tersebut bisa lebih optimal. Ini adalah kesempatan bagi rekan kita di daerah untuk belajar mengelola bandara agar lebih agresif sehingga hal ini merupakan tantangan yang positif bagi seluruh pihak," ungkap Pramintohadi.
AP II memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan bandara di Belitung tersebut seperti pengembangan terminal, apron, dan taxi way. Hingga saat ini, jumlah penumpang per tahun telah mencapai angka 800 ribu penumpang dan ditargetkan mampu menembus tiga juta penumpang per tahunnya.