EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan akan terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa besar, salah satunya energi angin.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang, Indonesia juga menjadi negara yang memiliki potensi energi angin yang besar. Sebut saja wilayah Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan yang berpotensi menghasilkan energi listrik dari angin hingga lebih dari 200 megawatt (MW).
"Saat ini, di kedua wilayah tersebut telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas 75 MW di Sidrap dan di Jeneponto kapasitasnya 72 MW," ujar Jonan, Jumat (21/9).
Selain Sidrap dan Jeneponto, wilayah lain juga memiliki potensi sumber energi angin yang cukup besar. Berdasarkan analisis potensi energi angin dan pemetaan potensi energi angin yang telah dilakukan, wilayah dengan potensi yang cukup besar antara lain, Sukabumi (170 MW), Garut (150 MW), Lebak dan Pandeglang (masing-masing 150 MW) serta Lombok (100 MW).
Selain wilayah tersebut di atas, wilayah lain yang memiliki potensi energi angin di bawah 100 MW antara lain, Gunung Kidul (10 MW) dan Bantul (50 MW) di DIY Yogyakarta, Belitung Timur (10 MW), Tanah Laut (90 MW), Selayar (5 MW), Buton (15 MW), Kupang (20 MW), Timur Tengah Selatan (20 MW),dan Sumba Timur (3 MW) di Nusa Tenggara Timur serta Ambon (15 MW) Kei Kecil (5 MW) dan Saumlaki (5 MW) di Ambon. Di lokasi-lokasi tersebut terdapat beberapa lokasi potensial dan sedang dilakukan pengembangan oleh pengembang listrik swasta.
Pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk energi angin sebagai tulang punggung energi nasional akan terus diupayakan pemerintah. Hal ini guna mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen yang berasal dari EBT pada 2025 mendatang.
Baca juga, PLN Kejar Target Energi Terbarukan 23 Persen