EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambahkan lebih banyak produk di pasar modal. Hal itu demi meningkatkan kinerja pasar modal di Tanah Air.
"Ke depan produk akan lebih bervariasi. Dengan begitu investor bisa mempunyai alternatif di pasar modal," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat ditemui usai Peringatan Hari Ulang Tahun BEI ke-41 di Jakarta, Ahad, (23/9).
Ia menambahkan ada beberapa produk yang rencananya dikeluarkan dalam waktu dekat. "Di antaranya kita akan revitalisasi indeks future, lalu lainnya adalah single stock future agar nantinya hedging terhadap equity," jelasnya.
Inarno menegaskan, berbagai produk itu bakal dikeluarkan secepatnya. Hanya saja, dirinya belum bisa menyebutkan waktu pastinya.
Kemungkinan, kata dia, variasi produk akan dikeluarkan secara bertahap. "Mulai dari indeks future terus nanti yang lain-lainnya, tapi lainnya adalah untuk Securities, Lending, and Borrowing atau SLB," tutur Inarno.
Strategi lain untuk meningkatkan kinerja pasar modal, kata Inarno, yakni pendalaman pasar (deeping the market). Salah satunya dengan meningkatkan investor ritel.
Sementara itu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pasar saham Indonesia harus bersiap dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Menurutnya, kondisi ekonomi mengalami volatilitas tinggi akibat dampak dinamika global seperti kebijakan nomalisasi AS dan perang tarif.
Hal itu, ujarnya, akan berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan perkembangan ekonomi Indonesia. "Bursa harus bisa lebih siap meningkatkan perannya dalam mengantisipasi berbagai perkembangan yang ada," kata Wimboh dalam kesempatan sama.
Wimboh meminta bursa saham untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan dunia usaha. Dia mengatakan, bursa perlu membuka kesempatan agar pelaku usaha bisa mengambil manfaat terutama terkait sumber pendanaan ke depan.
"Sehingga, nanti pasar di bursa menjadi likuid lebih dalam dan mempunyai integritas yang tinggi," kata Wimboh.