Senin 24 Sep 2018 16:56 WIB

Bantu Jaga Ketahanan Pangan, Ini yang akan Dilakukan Kadin

Kadin akan bersinergi dengan Buog luntuk mempermudah distribusi komoditas pangan

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menjelaskan, para pengusaha yang tergabung dalam Kadin siap membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Beberapa kerja sama telah dilakukan dengan sejumlah kementerian guna memastikan pengadaan dan penyebaran pangan ke masyarakat dilaksanakan secara maksimal.

Rosan mengatakan, sejauh ini, Kadin sudah berkerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perum Badan Usaha Logistik (Bulog). Nantinya, Kadin juga berencana menjalin kemitraan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Kami coba jembatani semuanya supaya ketahanan pangan kondusif," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kadin, Jakarta, Senin (24/9).

Salah satu contoh kerja sama yang dilakukan adalah mengadakan operasi pasar bersama dengan Bulog. Menurut Rosan, Kadin memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia yang dapat membantu Bulog menjangkau daerah-daerah.

Penerapan kerja sama tidak hanya diperuntukkan komoditas beras yang belakangan menajdi fokus utama pemerintah, juga komoditas lain seperti jagung.

Selain itu, Kadin juga mempertimbangkan pengusaha sebagai offtaker untuk memberikan kepastian kepada penggarap atau petani. Skema ini telah diterapkan di sektor kelapa sawit, di mana BUMN dan perusahaan besar diminta menjadi offtaker sekaligus avalis dan memberikan pendampingan.

Menurut Rosan, skema offtaker dalam kelapa sawit terbilang sukses, sehingga patut dipertimbangkan untuk diterapkan di komoditas lain. Dia menyebutkan, skema pengusaha sebagai offtaker atau pembeli yang menyerap komoditas pangan masih sedang dalam tahap pematangan.

Dalam kemitraan ini, pengusaha akan memberikan biaya hidup petani sebelum masa panen. Nantinya, biaya jaminan dari pengusaha tersebut akan dikembalikan dengan skema tertentu ketika masa panen tiba.

Rosan menambahkan, pihaknya juga bersedia menyediakan bibit untuk membantu petani. Skema-skema kerja sama ini terus dibahas bersama para anggota untuk kemudian diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Kami targetkan sebulan ke depan sudah rampung dalam bentuk hasil rekomendasi," ucapnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe menuturkan, skema closed-loop (rantai kemitraan terinetgras) dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Dalam skema ini, petani, koperasi dan perusahaan sebagai offtaker dan penjamin pendanaan (avalis) serta perbankan saling terhububung.

Juan menuturkan, skema ini dapat mendongkrak kesejahteraan petani yang kerap menjadi pembicaraan. Sebab, pendanaan yang menjadi kebutuhan utama petani dalam berproduksi sudah terjamin.

Bibit yang tersedia pun dipastikan unggul dan memiliki sertifikat. "Produktivitas mereka jadinya naik," ujarnya.

Tidak hanya pendanaan, Juan menambahkan, petani juga membutuhkan pendampingan terkait pengelolaan produksi, distribusi hasil dan akses pasar. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentignan untuk turut terlibat. Sinergitas dibutuhkan agar target kedaulatan pangan Indonesia bisa tercapai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement