Jumat 28 Sep 2018 12:24 WIB

Manajemen PTFI akan Dijalankan oleh Inalum dan Freeport

Siapa saja yang akan mengisi kursi direksi PTFI akan diputuskan kedua belah pihak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Penandatanganan Divestasi Saham Freeport. Menkeu Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama CEO Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri ESDM Rini Soemarno, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin (dari kiri) saat konfrensi pers usai penandatanganan perjanjian divestasi saham PT Freeport Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Penandatanganan Divestasi Saham Freeport. Menkeu Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama CEO Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri ESDM Rini Soemarno, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin (dari kiri) saat konfrensi pers usai penandatanganan perjanjian divestasi saham PT Freeport Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pascadivestasi saham yang dilakukan oleh PT Inalum akhir November kelak, maka Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PT Freeport Indonesia (PTFI). Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pascaproses divestasi langkah selanjutnya adalah persoalan penataan manajemen PTFI.

Budi mengatakan, dalam menjalankan PTFI ke depan, baik dari operasional hingga manajemen dan penyusunan direksi, akan melibatkan kedua belah pihak. Hal ini, kata Budi, dilakukan selain karena masa transisi, juga untuk bisa menjaga stabilitas perusahaan.

Bahkan, Budi mengatakan, terkait susunan direksi juga akan diputuskan bersama sama. Siapa saja yang akan mengisi kursi direksi PTFI akan diputuskan kedua belah pihak.

"Kita akan pilih bersama sama. Kita perhatikan yang terbaik supaya jangan terganggu. Karena banyak proses pengambil alihan itu, teman-teman tahu sendiri kalau nggak mulus produksinya turun. Itu yang ingin kita pastikan tidak terjadi," ujar Budi.

Budi juga menyatakan, meski pemerintah Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas bukan berarti pemerintah kemudian bisa mengambil keputusan sendiri atas rencana ke depan PTFI. Budi menambahkan, dalam hal kendali juga akan dilakukan secara bersama-sama dan menjadi keputusan bersama.

"Bareng-bareng. Milih bareng-bareng. Nggak ada yang saya milih harus terima, ya. Sebenarnya sudah jelas dalam komposisi saham kita lebih, tapi dalam pengambilan keputusan kan kita ajak," ujar Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement