EKBIS.CO, JAKARTA -- Beberapa bank besar di Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan untuk serangan siber. Pejabat federal setempat telah memberikan peringatan pada banyak bank dan departemen keuangan AS terhadap percobaan pembobolan yang dilakukan penjahat siber.
Peringatan terus diberikan dalam bentuk membentengi sistem keamanan dari institusi. Berdasarkan laporan Wall Street Journal, Ahad (30/9), para pejabat federal meminta pihak bank dan departemen keuangan untuk terus memantau lalu lintas dari peretas.
Peringatan tersebut diberikan ke beberapa bank besar, di antaranya Bank of America Corp, Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co, serta Wells Fargo & Co. Para peretas disinyalir mencari kelemahan dari jaringan perusahaan.
Baca juga, Waspadai Kejahatan Siber Beraksi Lewat Situs Torrent
Lembaga keuangan masih menjadi target menarik bagi peretas. Mereka mengincar institusi tersebut karena memiliki kekayaan informasi konsumen yang sensitif.
Kemudian serangan yang sukses pada lembaga keuangan akan berpotensi menimbulkan gejolak di pasar uang. Kekhawatiran tersebut sudah meningkat di kalangan institusi perbankan dan keuangan.
Para agen intelijen AS menuduh para peretas asal Rusia yang menargetkan sistem pemungutan suara AS pada 2016 lalu. Kemudian, Facebook juga menjadi korban peretasan.
Tahun lalu, Equifax Inc juga mendapat serangan sehingga para pemilik kartu kredit membekukan rekeningnya demi menghindari pencurian. Peringatan Cyberrisk dari Departemen Keuangan telah menjadi himbauan umum dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang juru bicara dari FS-ISAC mengatakan, industri keuangan harus tetap waspada terhadap serangan potensial. Selain itu, Gedung Putih juga belum lama ini mengumumkan niatnya untuk menunjuk Kepala Petugas Keamanan Informasi Wells Fargo ke Dewan Penasehat yang fokus menangani keamanan infrastruktur dan sistem informasi, termasuk serangan serangan siber.