EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengungkapkan pengiriman barang menggunakan kereta api dibandingkan truk pada dasarnya jauh lebih baik. Hanya saja, Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengharapkan tarif angkutan barang menggunakan kereta bisa lebih murah dibandingkan angkutan lainnya.
“Kalau PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) bisa menurunkan biaya angkut lebih murah dari truk maka dengan otomatis akan beralih dari truk ke kereta api,” kata Zaldy kepada Republika.co.id, Rabu (3/10).
Zaldy menilai sangat tidak masuk akal jika moda kereta api untuk angkutan barang lebih mahal jika dibandingkan truk. Menurut Zaldy, tidak heran hingga saat ini masih banyak pelaku usaha memilih truk sebagai moda transportasi pengiriman barang.
Dia menegaskan, tarif kereta api untuk angkutan barang yang mahal tidak terjadi di negara lain. “Hanya di indonesia kejadian seperti ini (angkutan barang kereta api lebih mahal dibandingkan truk). Jadi kuncinya ada di KAI sendiri, kalau bisa menurunkan biayanya maka barang logistik akan pindah ke kereta api,” jelas Zaldy.
Jika mengunakan kereta, barang yang dibawa bisa 30 kontainer sekaligus. Hal itu menurutnya lebih bagus sebenarnya jika dibandingkan dengan truk yang harus satu persatu.
Hanya saja, hal tersebut juga menjadi salah satu kelemahan dari moda kereta api dibandingkan truk. “Kereta api, seharusnya akan lebih murah paling tidak 20 persen dari truk, malah truk kadang-kadang lebih cepat daripada KAI karena lebih lama bongkar muatnya,” ujat Zaldy.
Wakil Ketua Aosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan dari segi biaya angkutan barang menggunakan truk transaksinya simpel. “Kalau truk itu pakai tronton, fuso, colt diesel, trailer jarang sekali. Tapi kalau di kereta mirip sama kapal satuannya 20ft atau 40ft. Angkutan kereta itu jadi satuannya beda kalau dari stasiun ke staisun murah sekali, per 20 ft kayaknya Rp 3 juta. Kalau muatan setara sebelum kelebihan muatan dan dimensi 20 ft diangkut sama satu tronton satu sekitar Rp 6,5 juta,” jelas Kyatmaja.
Namun, jika menggunakan kereta api, pemilik barang tidak hanya mengeluarkan biaya Rp 3 juta. Pemilik barang mengeluarkan uang lebih banyak dalam mendistribusikan dari stasiun ke gudang karena harus menggunakan truk lagi dan bongkar muatnya lebih lama.
Baca juga, Kalog Upayakan Kereta Barang tak Ganggu Lalin KRL