EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengharapkan kereta api untuk penumpang juga mmeiliki fasilitas gerbong barang. Dengan begitu, fasilitas dan kapasitas angkutan barang menggunakan kereta api lebih banyak.
“Jadi harus ada keputusan yang strategis setiap kereta penumpang berangkat membawa gerbong khusus barang. Jadi cukup kepasitasnya sehingga kan jadinya termanfaatkan juga,” kata Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Asperindo Trian Yuserma kepada Republika.co.id, Senin (8/10).
Trian menilai selain rencana penghilangan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen perlu juga menambah kapasitas kereta api untuk angkutan barangnya. Sebab menurut Trian saat ini industri pengiriman barang sudah sangat meningkat.
Untuk industri jasa pos, kata Trian, Asperindo optimistis setiap tahunnya ada kenaikkan pengiriman barang. “Industri jasa pos khusus e-commerce saja bisa sampai 50 persen setiap tahunnya,” ujar Trian.
Dengan begitu, Trian menegaskan untuk membindahkan lalu lintas logistik dari jalan raya ke angkutan moda lain tidak hanya persoalan insentif dalam bentuk tarif atau pajak saja. Menurutnya, jaminan kapasitas yang ditingkatkan juga perlu dilakukan dengan meningkatknya arus logistik saat ini.
Hal itu menurutnya bukan persoalan di angkutan logistik kereta api saja tapi juga untuk moda lainnya udara dan laut. “Bukan masalah tarifnya saja yang penting tapi ketersediaan moda tranportasi dan kapasitas yang cukup,” tutur Trian.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Edi Sukmoro memastikan akan ada pengadaan gerbong datar pada tahun ini. Hal itu dilakukan untuk menambah kapasitas daya angkut logistik.
“Ada pengadaan gerbong datar sekitar 278 gerbong. Kita berharap akan ada 19 lokomotif datang khusus untuk barang,” tutur Edi.
Dia menjelaskan satu pengadaan lokomotif tersebut bisa menghabiskan dana sekitar Rp 30 sampai Rp 35 miliar. Dengan begitu, Edi berharap kapasitas daya angkut kereta barang nantinya dapat lebih maksimal.