Selasa 09 Oct 2018 21:00 WIB

Indonesia Eximbank Bantu Eksportir Tembus Pasar Global

Kinerja pembiayaan ekspor Eximbank mencapai Rp 106,89 triliun yoy

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indonesia Eximbank
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Indonesia Eximbank

EKBIS.CO, NUSA DUA -- Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2009, pemerintah mendirikan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank yang bergerak di bidang pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi. LPEI bertugas untuk menyelenggarakan Program Ekspor Nasional.

Prioritas pembiayaan LPEI adalah mempertahankan kemampuan industri padat karya, menumbuhkan multiplier effects ekonomi rakyat, dan mengembangkan chanelling produk Indonesia di pasar ekspor. "Kinerja LPEI per Agustus 2018 dapat dilihat dari pencapaian aset sebesar Rp 117,27 triliun dan aspek pembiayaan ekspor mencapai Rp 106,89 triliun atau tumbuh 9,7 persen (yoy), penjaminan Rp 11,50 triliun tumbuh 29,8 persen dan asuransi Rp 12,37 triliun yang berarti tumbuh 16,4 persen," kata Direktur Pelaksana I LPEI Dwi Wahyudin dalam siaran, Selasa (9/10).

Dalam rangkaian kegiatan IMF/WBG Annual Meetings 2018, LPEI berkesempatan menyelenggarakan diskusi panel dengan mengambil tema “The Perfect Time to Enhance Emerging Economies’ Cooperation on Trade”. Diskusi panel ini terbagi menjadi dua sesi yang membahas tema besar, yaitu perekonomian dan perdagangan global. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sinthya Roesly menyampaikan, acara bertujuan untuk mendapatkan pandangan dari panelis yang merupakan ahli di bidang terkait, untuk memperkuat daya saing UKM berorientasi ekspor dalam e-commerce global.

"Selain itu, fokus dari diskusi panel ini adalah menciptakan strategi, memberikan dukungan, dan meningkatkan kesiapan untuk para pelaku usaha berorientasi ekspor dalam memasuki e-commerce global," kata Sinthya.

Menurut dia, total penjualan tahunan berbasis e-commerce dari beberapa negara berkembang, meliputi Brasil, India, Cina, Meksiko, Rusia, Arabia Saudi, Afrika Selatan, Turki, dan Indonesia diperkirakan mencapai 3,5 triliun dolar AS pada 2018. Berdasarkan data statistik (Credit Suisse’s), 50 persen dari populasi di negara berkembang memilih untuk berbelanja melalui platform daring. Hal ini memberikan dampak bagi  perusahaan yang bergerak di bidang ritel, keuangan, dan teknologi. 

"Melihat peluang dan potensi tersebut, salah satu bentuk dukungan Indonesia Eximbank di tahun 2018 adalah dengan menginisiasi suatu program untuk membantu para pelaku usaha berorientasi ekspor, yaitu Digital Handholding Program (DHP)," kata Sinthya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement