Rabu 10 Oct 2018 07:08 WIB

Saat Sri Mulyani Mengumpamakan Dirinya Roro Jonggrang

Sri Mulyani memuji proses pengerjaan bangunan kawasan Bali Collection

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
 Menkeu Sri Mulyani membuka Art Bali 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Foto: Sapto Andika Candra/Republika
Menkeu Sri Mulyani membuka Art Bali 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).

EKBIS.CO, NUSA DUA -- Perheletan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Bali tak melulu menyajikan persoalan 'serius dan kaku'. Di dalam kompleks penyelenggaraan acara di ITDC Nusa Dua, pengunjung juga bisa menikmati karya seni karya seniman Nusantara yang dipamerkan dalam ajang Bali Art 2018 di kawasan Bali Collection.

Melalui pameran seni yang mengusung tema 'Beyond the Myths' tersebut, pengunjung dimanja dengan karya-karya seni kontemporer yang terkadang memancing imajinasi. Namun ada yang unik dalam pembukaan Art Bali 2018 ini, yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri memang datang sebagai salah satu 'bos' penyelenggaraan Pertemuan IMF-WBG di Bali. Dalam sambutannya, Sri mengungkapkan bahwa bangunan yang digunakan acara Art Bali bisa dirampungkan pengerjaannya hanya dalam 40 hari.

Dengan kemegahan acara yang cukup memukau, lanjutnya, tentu saja hal itu patut diapresiasi. Namun ia teringat dengan legenda Roro Jonggrang yang meminta dibuatkan 1.000 candi dalam satu malam.

"Saya berterimakasih dan kagum, namun tetap saja di Indonesia pernah ada Roro Jonggrang yang bangun candi 24 jam. Kalau Menkeu sebagai Roro Jonggrang dan saya bilang terjadi, harusnya 24 jam terjadilah. Begitu kan?" kata Sri Mulyani diikuti tawa hadirin yang hadir dalam pembukaan Art Bali, Selasa (9/10) malam.

Sri menyampaikan apresiasinya kepada BeKraf dan para seniman yang sudah bekerja ekstra keras menyiapkan Art Bali ini. Sebagai gambaran bagi pembaca, acara Art Bali ini serupa dengan ArtJog di Yogyakarta yang sudah menjadi agenda tahunan.

Sri memandang bahwa seniman memang butuh wadah-wadah berupa acara yang mampu menampung karya-karya mereka untuk dipamerkan. "Indonesia ini banyak artis namun sedikit organisasinya. Sedikit pihak yang mampu mewujudkan aspirasi seniman," katanya.

Pameran Art Bali 2018 ini melibatkan 36 seniman di dalamnya. Pameran dibuka sejak 9 Oktober 2018 hingga 9 November 2018 mendatang. Tak hanya peserta pertemuan IMF-WB saja yang bisa berkunjung. Masyarakat umum pun diperkenankan masuk dan melihat karya seni yang dipamerkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement