EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Muamalat Indonesia akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kamis (11/10). Ekonom syariah Institut Pertanian Bogor, Irfan Syauqi Beik mengatakan momen hari ini ditunggu-tunggu karena kepastian investor permodalan akan menjadi jelas.
"Semoga rencana penyuntikan modal bisa berjalan lancar, kita bisa menyaksikan komitmen dari konsorsium yang dipimpin Pak Ilham Habibie menjadi jelas, publik tidak meraba-raba lagi," kata dia, Rabu (10/10).
Hari ini juga merupakan awal bahwa BMI akan mulai siap bertempur lagi. Modal dari BMI bisa semakin kuat, walau sebenarnya dari sisi indikator CAR masih di atas standar delapan persen, yaitu 10 persen. Namun memang jika dibandingkan di industri masih dibawah. Yakni rata-rata CAR bank syariah lain sekitar 17 persen.
Irfan mengatakan selain itu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga supaya ruh syariah BMI tidak hilang. Menurutnya dua aspek yang perlu diperhatikan.
Pertama adalah menjaga komitmen dari pemegang saham pengendali. Mereka harus didorong untuk punya komitmen menjaga konsistensi Mualamat dalam menerapkan nilai-nilai syariah dan ruh syariah harus dijaga.
"Maka pemilik perlu menyampaikan komintennya secara terbuka bahwa Bank Mualamat harus tetap berada pada koridor syariah yang utuh. ini penting," kata dia.
Kedua, ini tentu tergantung pada bagaimana manajemen direksi bisa menularkan dan membangkitkan komitmen seluruh karyawan berada pada koridor yang sama. Ia melihat, Direktur BMI saat ini, Achmad K. Permana punya gebrakan yang baik dan ini perlu dipertahankan juga ditingkatkan.
Kemudian, Dewan Pengawas Nasional juga punya andil strategis untuk memastikan BMI tetap menjalankan bisnis sesuai dengan syariat. OJK sebagai pengawas juga dalam pengawasan wajib mendorong implementasi nilai-nilai syariah itu agar betul-betul direalisasikan.
"Jika tiga pihak ini kompak dan komitmen kuat, maka optimis bank Muamalat akan melaju dengan cepat, tinggal kita aktif mengawasi dan memberi masukan, mengingatkan muamalat agar bendera citra sebagai bank syariah utama, tidak dinodai dengan hal yang menimbulkan kerugian," katanya.