Ia mengatakan, potensi wisata halal di DIY sangat besar. Namun, kesadaran masyarakat terhadap wisata halal ini belum tinggi.
"Kita tidak boleh terlambat dalam percepatan destinasi wisata halal. Yogyakarta harus memulai dan harus menjadi pelopor," ujarnya.
Mursida menargetkan pengunjung yang datang ke Jogja Halal Fest 2018 mencapai 5.000 pengunjung per hari. Sehingga, diharapkan ada 20 ribu pengunjung hingga hari terakhir pelaksanaan pada 14 Oktober 2018.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengapresiasi digelarnya Jogja Halal Fest 2018. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Pemprov DIY Gatot Saptadi mengungkapkan, kegiatan ini dapat mengangkat semangat ekonomi syariah di Indonesia.
"Kegiatan ini bertujuan menciptakan bersama ekonomi Islam dan bersama mengangkat ekonomi Islam sehingga dapat diterapkannya bisnis secara Islami," kata dia.
Dia menambahkan, kegiatan edukasi dan produk-produk halal yang ditampilkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat dan mendorong semangat untuk berwirausaha. Sebab, masyarakat akan berusaha untuk menampilkan berbagai produk yang berkualitas dalam festival bertajuk halal terbesar dan pertama kali diselenggarakan di DIY tersebut.
Sehingga, kata dia, produk-produk tersebut dapat dijual dengan harga yang tinggi. Tentunya dengan dikemas dengan lebih baik untuk dapat dipasarkan kepada masyarakat luas.
"Kegiatan ini juga bermanfaat positif untuk masyarakat dalam mengembangkan potensinya di produk halal," ujarnya.
(ed: satria kartika yudha)