EKBIS.CO, HANOI -- Para menteri pertanian, perikanan, dan kehutanan ASEAN (AMAF) turut berduka atas bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah. Hal itu dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang mewakili Indonesia dalam pertemuan AMAF ke - 40 di Hanoi, Vietnam.
“Dalam sambutannya semua Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN menyampaikan duka cita yang mendalam dan simpati atas musibah gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah,” kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanganan Bencana dan Pengungsi (BNPB), korban jiwa akibat gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala menjadi 2.073 orang. Seluruh korban sudah dimakamkan. Korban luka tercatat 10.679 orang, terdiri atas 2.549 orang luka berat, 8.130 orang luka ringan. Di sisi lain, masih ada lebih dari 80 ribu orang yang mengungsi di berbagai titik.
Pembangunan Pertanian Tingkatkan Kesejahteraan Pedesaan
Pertemuan AMAF Ke-40 di Hanoi, Vietnam, dibuka Wakil Perdana Menteri Vietnam Kamis (11/10), dihadiri Menteri Pertanian Malaysia, Laos, Kamboja, Brunei, Vietnam, Thailand,dan Singapura.
Di forum ini, Mentan Amran memaparkan sejumlah keberhasilan pembangunan pertanian Indonesia. Diantaranya swasembada berkelanjutan di sejumlah komoditas makanan pokok seperti beras, bawang merah, cabai dan jagung. Selain itu, ekspor pertanian Indonesia yang meningkat 24% dan diperluas ke wilayah komoditas baru.
Amran mengatakan, pencapaian ini mendukung peningkatan kesejahteraan pedesan. “Jumlah penduduk berpenghasilan rendah di daerah pedesaan menurun rata-rata 600 ribu setiap tahun. Pada Maret,untuk pertama kalinya Indonesia mencapai peringkat kemiskinan satu digit. Kemiskinan sekarang berada pada tingkat terendah sejak kemerdekaan Indonesia,” ujar Amran bangga.