EKBIS.CO, NUSA DUA -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melakukan pertemuan dengan Chairman Bank Sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell. Diskusi tersebut dilakukan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Berdasarkan siaran pers resmi yang diterima pada Sabtu (13/10), Perry dan Powell membicarakan perkembangan ekonomi global, normalisasi kebijakan moneter di negara maju, serta dampaknya pada negara-negara berkembang.
Perry juga menjelaskan ketahanan perekonomian Indonesia menghadapi dampak rambatan ekonomi global didukung bauran kebijakan yang dilakukan oleh BI bersama Pemerintah. Sebelumnya, Bank Indonesia akan mendorong sinergi kebijakan antarnegara dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 guna meminimalisasi dampak negatif terhadap negara berkembang.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, pertemuan tahunan kali ini diwarnai dengan adanya turbulensi global. Sejumlah negara berkembang terdampak hal itu termasuk Indonesia.
"Persoalan moneter, nilai tukar, dan perdagangan lebih banyak mewarnai isu saat ini," kata Dody di Nusa Dua, Bali pada Selasa (9/10).
Salah satu pemicu turbulensi tersebut adalah kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat. Bank sentral AS The Federal Reserve diprediksi akan terus meningkatkan suku bunga hingga mencapai level 3 persen. Sementara, saat ini suku bunga The Fed berada di level 2-2,25 persen.
Dody mengatakan, negara maju seperti AS dan Eropa akan melakukan kebijakan normalisasi guna menjaga pertumbuhan ekonomi masing-masing. Akan tetapi, dia berharap negara tersebut bisa memperhatikan dampak yang terjadi pada negara berkembang.
"Jadi kata kuncinya adalah bagaimana sinergi kebijakan atau koordinasi kerangka kebijakan antarnegara," kata Dody.