Selasa 16 Oct 2018 15:36 WIB

Jokowi: Kinerja Ekonomi Pemerintah Membaik

Neraca perdagangan Indonesia pada September lalu mengalami surplus

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan pendahuluan ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan pendahuluan ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan surplus neraca perdagangan yang mencapai 230 juta dolar AS pada September 2018 menunjukan kinerja ekonomi pemerintahan yang semakin baik. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan realisasi neraca perdagangan itu membaik dibandingkan pada bulan lalu yang tercatat mengalami defisit hingga 1,02 miliar dolar AS.

"Mengenai neraca perdagangan September kita semua ada surplus 230 juta dolar AS, kurang lebih ini juga memperlihatkan arah perkembangan yang baik dari kinerja perekonomian kita," kata Jokowi dalam sambutannya dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/10).

Baca Juga

Menurut Jokowi, surplus neraca perdagangan tersebut berhasil dicapai setelah pemerintah fokus untuk mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor. Ia menekankan, upaya pemerintah untuk terus melakukan langkah terobosan mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor ini harus tetap dilakukan. 

"Dipantau terus di lapangan sehingga bulan-bulan ke depan masih juga surplus," tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden juga meminta para menterinya untuk bekerja lebih detail meningkatkan ekspor baik di sektor migas maupun non migas. Sebab, menurut BPS, surplus perdagangan ini dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 1,30 miliar dolar AS. Sedangkan di sektor migas mengalami defisit 1,07 miliar dolar AS.

Terkait dengan program Biodiesel 20 (B20), Jokowi juga meminta para menterinya untuk memastikan implementasi di lapangan. Ia menyebut, implementasi B20 saat ini terkendala oleh pasokan CPO.

"Saya mendengar ada masalah pasokan dari CPO-nya di lapangan saya nanti minta laporan mengenai hal ini," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada September 2018 mencapai 14,83 miliar dolar AS atau turun 6,58 persen dibandingkan ekspor pada Agustus lalu. Sementara nilai impor pada September ini turun 13,18 persen dibanding Agustus lalu atau mencapai 14,60 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement