Rabu 17 Oct 2018 11:35 WIB

Afrika Selatan Gugat Tarif Impor AS

AS menerapkan tarif atas baja, aluminium dan barang impor lainnya dari Afrika Selatan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Adanya penerapan tarif atas baja, aluminium dan barang impor lainnya oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merugikan Afrika Selatan. Bahkan negara tersebut akan menggugat AS.

Padahal ada kesepakatan dengan Afrika Selatan yang memberi produsen ayam AS akses bebas bea ke pasar yang secara efektif telah ditutup untuk mereka selama bertahun-tahun. Tapi kesepakatan perdagangan bernilai puluhan juta dolar untuk bisnis Amerika itu kini terancam oleh tarif logam Trump.

Sekelompok senator dari negara-negara penghasil ayam, Demokrat Chris Coons dari Delaware dan Republik Johnny Isakson dari Georgia dan Roger Wicker dari Mississippi telah merinci keprihatinan mereka dalam surat baru-baru ini kepada Menteri Perdagangan Wilbur Ross. Mereka mengutip gugatan di Afrika Selatan yang bertujuan untuk mengakhiri impor bebas bea ayam Amerika kecuali Afrika Selatan dikecualikan dari tarif logam Trump.

Perselisihan tersebut menggambarkan risiko Trump dengan menggunakan tarif begitu agresif. Presiden telah menggunakan pajak impor dan terancam sebagai bagian dari kampanye untuk memaksa negara-negara seperti Meksiko dan Kanada ke dalam pakta perdagangan, yang dianggapnya lebih menguntungkan bagi AS.

Namun seiring dengan pendekatan konfrontasi Trump, ada potensi kejatuhan bagi perusahaan dan konsumen Amerika, karena negara-negara mengambil tindakan pembalasan. Hal itu juga mengingatkan seberapa besar pengaruh industri unggas di negara bagian tertentu.

Di Delaware, di mana industri Mountaire Farms dan Perdue Farms mengoperasikan pabrik pengolahan, ayam menyumbang 70 persen pendapatan tunai di negara bagian. Hal tersebut menurut Delmarva Poultry Industry, sebuah asosiasi perdagangan di Georgetown, Delaware.

Data Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa Georgia memimpin semua negara bagian dalam produksi ayam yang dibesarkan khusus untuk produksi daging. Sebanyak 1,3 miliar broiler diproduksi di sana pada 2017.

Menurut Mississippi Farm Bureau, di Mississippi, di mana terdapat lebih dari 1.400 peternakan unggas, industri itu menyumbang 2,5 miliar dolar AS ke ekonomi negara tahun lalu.

AS dulu adalah pemasok terbesar tulang-bagian dalam ayam ke Afrika Selatan. Tetapi pada akhir 1990-an, industri perunggasan Afrika Selatan yang berpengaruh pada AS menjadi waspada terhadap pertumbuhan jumlah impor.

Unggas adalah industri pertanian Afrika Selatan terbesar. Psternak ayam pun berusaha dan berhasil mendorong pemerintah Afrika Selatan untuk memaksakan tugas antidumping pada ayam Amerika. Ekspor turun ke hampir nol.

Kemudian, pada 2015, kedua negara sebagian menyelesaikan perbedaan mereka melalui pembaruan undang-undang perdagangan AS yang dimaksudkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Afrika sub-Sahara. Menurut ketentuan pengaturan, Afrika Selatan setuju untuk mengizinkan kuota impor tahunan sebesar 65 ribu ton bagian tulang-bagian dalam ayam dari Amerika Serikat.

Co-chairmen of the Senate Chicken Caucus Coons dan Isakson memainkan peran sentral dalam mengamankan perjanjian dengan menekan Afrika Selatan. Afrika Selatan telah menjadi pasar ekspor terbesar kedelapan bagi produsen ayam AS sejak perjanjian itu diselesaikan.

Menurut Tom Super, juru bicara National Chicken Council, kelompok lobi Washington, antara Januari dan Juli, ekspor ke Afrika Selatan mencapai 55 juta dolar AS. Meksiko sejauh ini merupakan pasar luar negeri nomor satu untuk ayam Amerika, dengan 300 juta dolar AS dalam ekspor selama periode yang sama.

Namun, penjualan ke Afrika Selatan telah membantu mengimbangi sebagian pasar luar negeri untuk ayam yang hilang selama empat tahun terakhir. Cina sejak 2015 telah menutup untuk unggas dan telur Amerika setelah wabah flu burung sementara Rusia melarang unggas AS setelah AS menjatuhkan sanksi atas pencaplokan Krimea dan intervensi militer Moskow pada 2014 di Ukraina.

Para senator, dalam surat 21 September kepada Mendag Ross memperingatkan bahwa perjanjian itu bisa dalam bahaya karena gugatan yang diajukan pada Agustus oleh Asosiasi Unggas Afrika Selatan. Tujuannya adalah untuk memaksa pejabat pemerintah di Pretoria mengakhiri kesepakatan. Gugatan itu menyatakan impor bebas bea ayam AS seharusnya tidak diizinkan jika Washington akan memaksa Afrika Selatan untuk membayar tarif 25 persen untuk baja dan tarif 10 persen untuk aluminium.

Coons, Isakson dan Wicker pun mendesak Ross untuk membebaskan Afrika Selatan dari tarif logam guna menjaga kesepakatan unggas.

Juru bicara Departemen Perdagangan mengatakan, pihaknya akan menangani kekhawatiran para senator dalam sebuah tanggapan tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Pejabat Afrika Selatan selama berbulan-bulan terus mendorong untuk dikeluarkan dari tarif logam. Menurutnya, hanya sebagian kecil dari baja dan aluminium yang diimpor AS berasal dari pabrik Afrika Selatan, yang berarti mereka tidak mengancam industri Amerika.

Sementara itu, kepala bagian ekonomi dan komersial di Kedutaan Afrika Selatan di Washington Malose Letsoalo mengatakan, administrasi Trump belum memberi mereka jawaban.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement