EKBIS.CO, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sejak 10 Oktober 2018. BBM yang mengalami kenaikan harga adalah jenis pertamax series dan dex series, serta biosolar dan nonpublic service obligaton (non-PSO).
Di Bali, pertamax sekarang dijual Rp 10.400 per liter, sementara pertamax turbo Rp 12.250 per liter, pertamina dex Rp 11.850 per liter, dan dexlite Rp 10.500 per liter. Biosolar non-PSO dijual Rp 10 ribu per liter.
Sales Executives Retail Fuel Marketing Pertamina Wilayah Bali, Dany Hutama Aji mengatakan sampai saat ini penjualan dan konsumsi pertamax di wilayah Bali tetap normal. Masyarakat, khususnya konsumen loyal tetap membeli pertamax meski harga naik karena menyadari kualitas bahan bakar tersebut.
"Penjualan pertamax tetap normal karena konsumen menyadari kualitasnya bagus dibanding premium dan pertalite. Bahan bakar pertamax juga lebih cocok untuk kendaraan yang diproduksi saat ini," kata Dany dijumpai Republika.co.id di Denpasar, Selasa (23/10).
Konsumsi pertamax series di Bali secara keseluruhan mencapai 2.500 kilo liter (kl) per hari. Khusus pertamax rata-rata konsumsi berkisar 900-1.200 kilo liter (kl) per hari. Dany mengatakan jumlah tersebut bisa meningkat pada hari libur nasional atau event-event besar tertentu yang digelar di Pulau Dewata.
Penyebaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Bali terbanyak di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, setara 30 persen. Pertamina memperkirakan ada sekitar 50 SPBU di Badung dan 40 SPBU di Denpasar dari total 190 SPBU seluruh Bali.