EKBIS.CO, TANGERANG -- Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) bekerjasama dengan Trade and Private Sector Assistance (TPSA) menampilkan produsen binaan. Acara digelar di Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE, BSD, Tangerang, Banten, mulai 24-28 Oktober 2018. Produk yang ditampilkan dalam TEI ini adalah kopi Arabika Gayo, pakaian, dan alas kaki.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda mengatakan, TEI dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam mendorong ekspor nonmigas.
“Selain itu, Kemendag juga berkomitmen membantu UKM Indonesia yang belum bisa menembus pasar ekspor internasional. Salah satu caranya dengan memilih mitra kerja sama yang tepat, misalnya Pemerintah Kanada melalui TPSA Project,” kata Arlinda dalam keterangan terulis yang diterima Republika.co.id.
Keikutsertaan pada TEI merupakan program lanjutan bagi perusahaan binaan melalui proyek TPSA. Dengan mengikuti program, perusahaan binaan mendapatkan berbagai manfaat seperti pelatihan, pendampingan, dan bantuan teknis dari tenaga ahli TPSA. Selama dua tahun mereka juga diikutsertakan pada pameran internasional di Amerika Serikat dan Kanada.
Perusahaan binaan, lanjut Arlinda, juga dapat berpartisipasi pada pameran internasional sesuai dengan sektor masing-masing, seperti Global Specialty Coffee Expo untuk Kopi Gayo, Sourcing Magic at Las Vegas untuk Alas kaki, dan Apparel Textile Sourcing Canada (ATSC) untuk pakaian. Selain itu, perusahaan binaan diberikan kesempatan untuk melakukan pertemuan secara langsung dengan calon pembeli yang difasilitasi oleh tenaga ahli yang direkrut oleh TPSA Kanada.
“Hal ini bermanfaat bagi sebagian besar perusahaan binaan yang telah terbukti membuahkan transaksi,” ujar Arlinda.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menambahkan, Kemendag memfasilitasi tiga perusahaan binaan dan menempati stan seluas 54 m². Produk Kopi Gayo terletak di aula 8-29, sedangkan pakaian dan alas kaki di aula 2-40.
“Khusus produk kopi, telah dilakukan ekspor langsung ke Kanada dan AS yang tercatat sebesar USD 4 juta. Delegasi misi pembelian sudah berkunjung ke Gayo, Aceh Tengah. Sedangkan untuk dua produk lainnya sedang dalam tahap penjajakan dengan calon buyer untuk melakukan realisasi transaksi,” tutur Marolop.
Tentang Proyek TPSA
Proyek TPSA adalah proyek lima tahun yang didanai Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada dan dilaksanakan oleh The Conference Board of Canada. Mitra pelaksana utamanya adalah Ditjen PEN Kemendag.
TPSA dimaksudkan untuk meningkatkan peluang investasi dan perdagangan yang berkelanjutan serta responsif gender, terutama untuk UKM di Indonesia. Selain itu, juga untuk memperluas analisis investasi dan perdagangan oleh pemangku kepentingan di Indonesia guna meningkatkan kemitraan investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Kanada.
Proyek TPSA merupakan salah satu kerja sama yang intensif dan aktif dalam melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha binaannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perdagangan, khususnya ekspor dari Indonesia ke Kanada.
“Proyek TPSA akan segera berakhir. Kemendag memandang proyek seperti ini perlu diikuti program pemerintah agar para UKM dan perusahaan semakin banyak mengekspor sehingga kinerja neraca perdagangan Indonesia akan meningkat,” pungkas Marolop.