EKBIS.CO, BANDUNG -- Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank BJB di triwulan III-2018 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, atau tumbuh sebesar 25,4 persen year on year. Raihan laba itu terungkap dalam acara business review triwulan III-2018 di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Senin (20/10).
Terungkap pula total aset Bank BJB pada triwulan III-2018 menembus angka Rp 114,1 triliun. ‘’Data itu seiring dengan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan per Juli 2018, dimana sejak awal tahun tingkat pendapatan bersih bank terus mengalami peningkatan,’’ ujar Dirut Bank BJB Ahmad Irfan dalam acara business review triwulan III-2018 di Bandung, Senin (29/10).
Business Review Bank BJB Triwulan III-2018
Hadir juga jajaran Direksi lainnya serta dewan Komisaris Bank BJB dalam kegiatan tersebut. Dalam business review itu, Irfan mengungkapkan, net interest income Bank BJB berhasil tumbuh sebesar 4,1 persen year on year. Sementara fee based income Bank BJB di triwulan III-2018 berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 23,2 persen year on year.
Kata Irfan, hingga triwulan III-2018, Bank BJB berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp 74,6 triliun. Berkaitan dengan penyaluran kredit itu, pihaknya berhasil menjaga kualitas kredit dengan non performing loan (NPL) pada level 1,58 persen. Rasio NPL ini lebih baik dibandingkan catatan OJK terkait NPL industri perbankan yang berada di level 2,74 persen per Agustus 2018.
Head of Corporate Secretary Division Bank BJB M As’adi Budiman menambahkan, business review Bank BJB merupakan salah satu program kerja rutin setiap tiga bulan. Kata dia, kegiatan business review memiliki tujuan mengevaluasi kinerja bisnis, termasuk merumuskan strategi bisnis dan membangun team work, sinergi dan kebersamaan.
Selain pemaparan kinerja, pihaknya juga sengaja menyediakan sesi pemaparan dan diskusi dengan tema 'Handle Competition, Regain Your Market Share', yang diisi oleh narasumber dari internal dan eksternal.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jabar Eddy Iskandar Muda Nasution, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Sarwono, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia Zulkifli Zaini, dan Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis serta Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM Tony Prasetian Tono.