Selasa 06 Nov 2018 13:21 WIB

Mentan Sebut Impor Jagung untuk Amankan Peternak Kecil

Pemerintah mengeluarkan jatah 200 juta ton untuk peternak besar dari stok impor

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kebijkan impor jagung yang dilakukan pemerintah diklaim untuk menyelamatkan kebutuhan peternak kecil. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjelaskan impor jagung yang dilakukan pemerintah pada awal tahun kemarin memang banyak diserap oleh peternak besar.

Tak hanya itu, Amran mengatakan jagung tersebut juga di ekspor. Langkah ini, sambungnya, sebagai salah satu langkah untuk bisa mengamankan stok. Karena disatu sisi para peternak kecil memang membutuhkan jagung untuk pakan. 

"Lalu ada anomali, karena kenapa. Perusahaan besar menyerap jagung karena tidak mengimpor gandum untuk pakan. Jatahnya kita keluarkan 200 ribu ton. Akhirnya peternak kecil teriak, dan perusahaan besar diam kan," ujar Amran di Kementerian Pertanina, Selasa (6/11).

Amran menjelaskan pemerintah juga mengeluarkan jatah untuk para peternak besar sebesar 200 juta ton dari stok impor yang dilakukan di awal. Ia mengatakan langkah ini juga untuk salah satunya menjaga harga pakan tetap wajar dan bisa diakses oleh masyarakat.

Hal ini juga disebabkan karena pertenak besar tidak mengimpor gandum yang biasanya menjadi campuran pakan karena harga gandum yang sedang tinggi.

Amran mengklaim langkah impor jagung yang dilakukan pada pekan lalu sebesar 50 ribu ton tersebut merupakan angka yang kecil dan merupakan langkah untuk bisa menjaga cadangan jagung. "Ini baru mau impor 50 ribu, itu pun pemerintah impor. Kalau harga turun kita gak keluarin. Ini untuk kontrol aja," ujar Amran.

Amran menjelaskan pada awalnya Pemerintah mengimpor jagung sebesar 6 juta ton. Jagung impor ini kata Amran untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga stok. Namun, pada perjalanannya pemerintah kemudian mengekspor 370 ribu ton dan tahap kedua 380 ribu ton.

Amran juga menjelaskan pemerintah sebenarnya tidak menutup opsi untuk Bulog bisa menyerap produksi jagung para petani. Hanya saja, menurut Amran stok di petani tidak begitu banyak. Ia mengklaim langkah impor ini hanya untuk menjaga cadangan.

"Produksinya Kecil sekali. Ssaya sih harap begitu. Bulog boleh juga. Tapi jangan sampai peternak kecil teriak. Ini tuh diambil semua di zone. Jadi, sederhana. Ini rencana, tapi ini kita sudah ekspor," ujar Amran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement