Rabu 14 Nov 2018 16:13 WIB

BJB Dukung Pemanfaatan Dana Pinjaman oleh Kepala Daerah

BJB turut aktif membiayai pembangunan infrastruktur.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pekerja menyelesaikan konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/7).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB) mendukung pemanfaatan dana pinjaman dari BJB oleh kepala daerah di Jawa Barat. Dana tersebut untuk membiayai pembangunan infrastruktur di daerah.

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, hal itu sesuai imbauan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. “Kami sebagai bank yang menjadi agen pembangunan di daerah tentu mendukung sepenuhnya arahan Bapak Gubernur kepada para kepala daerah di Jabar agar memanfaatkan pendanaan dari BJB untuk menopang pelaksanaan pembangunan infrastruktur,” ujarnya melalui siaran pers,  Rabu, (14/11).

Ia menjelaskan, selama ini Bank BJB telah turut aktif membiayai pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang di Jawa Barat. Khususnya pembangunan infrastruktur.

Emil Minta Semua Sistem Perizinan di Jabar Online

Dukungan pembiayaan itu dilakukan dengan menyalurkan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit infrastruktur kepada para pelaksana program pembangunan infrastruktur. "Beberapa pembangunan infrastruktur yang telah mendapatkan pembiayaan dari Bank BJB antara lain pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Tol Cisumdawu, Tol Japek II Elevated, dan Waduk Jatigede," kata Irfan.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai pembangunan di Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Melainkan perlu inovasi pendanaan yang dilakukan agar program pembangunan bisa maksimal.

"Di Jabar lima tahun ke depan bangun infrastruktur dengan pola KPBU. Saya sudah minta kepala daerah banyak minjem ke Bank BJB. BJB akhirnya jadi development bank," ujar Ridwan.

Ridwan Kamil pun kabarnya akan mencoba memaksimalkan penggunaan dana umat untuk keperluan pembangunan. Menurut data yang ada, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 200 triliun. Hanya saja sejauh ini baru bisa terkumpul Rp 20 triliun per tahunnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement