Ahad 18 Nov 2018 11:47 WIB

Asuransi Harus Berinovasi Bidik Pasar Milenial

Jumlah penduduk Indonesia yang memiliki arusansi hingga 2018 hanya 1,7 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan oportunity bagi industri asuransi. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang sampai akhir 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa, sementara yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 persen.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan oportunity bagi industri asuransi. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang sampai akhir 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa, sementara yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 persen.

EKBIS.CO,  BANDUNG -- Literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi masih rendah. Padahal, asuransi tidak hanya sekedar perlindungan atau proteksi tapi juga mengajak masyarakat untuk melakukan pengelolaan keuangan yang baik. Bertepatan dengan kegiatan kegiatan Insurance Day 2018, masyarakat diajak untuk lebih mengenal asuransi dan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang. 

Menurut Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan oportunity bagi industri asuransi. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang sampai akhir 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa, sementara yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 persen.

Dadang mengatakan, ke depan pertumbuhan penduduk akan didominasi usia produktif yakni generasi milenial. Belum lagi teknologi digital akan semakin berkembang. 

"Ini yang harus disikapi oleh  industri asuransi, kita harus sigap dan siap untuk terus menerus berinovasi dalam menawarkan produk-produk dan layanan asuransi yang sesuai dan menarik bagi generasi milenial," ujar Dadang kepada wartawan, Sabtu (17/11).

Karena itu, pihaknya terus mengedukasi dan menjelaskan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat. Agar masyarakat sadar pentingnya asuransi untuk memproteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, sakit dan musibah lain yang mungkin datang, baik kepada diri sendiri, keluarga, dan harta benda. 

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank-OJK Riswinandi, pada triwulan III ini tercatat tedapat 137 perusahaan asuransi konvensional baik umum dan jiwa. Selain itu, terdapat 63 asuransi dengan prinsip syariah. Meski literasi masih rendah, premi yang dihimpun mencapai 263, 88 triliun atau tumbuh 8, 3 persen year on year (yoy), serta total aset mencapai 677, 9 triliun atau tumbuh 7, 8 persen (yoy). 

"Otoritas Jasa Keuangan akan terus mendukung semua program untuk meningkatkan literasi seperti yang akan dilakukan oleh Panitia Insurance Day," katanya.

Hal ini juga, kata dia, sejalan dengan tugas OJK dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu caranya, adalah dengan memiliki asuransi.

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk berasuransi akan menjadi trigger dalam memahami pentingnya asuransi pada perlindungan jiwa dan harta benda. Karena itu, berbagai upaya perlu dilakukan khususnya bagi perusahaan asuransi untuk dapat meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat yakni dengan lebih agresif dalam melakukan literasi terlebih negara Indonesia terdiri dari kepulauan yang butuh kemudahan aksesibilitas termasuk dalam layanan asuransi.

"Selain itu, perlu diperhatikan karena masih adanya sentimen atau perasaan yang meragukan terkait masalah klaim, tertanggung juga harus paham soal ini," katanya. 

Sedangkan menurut Ketua Panitia Insurance Day 2018 Yanti Parapat, Insurance Day 2018 mengusung tema ”Mari Berasuransi”, tema tersebut membawa pesan, untuk bersama-sama mengajak masyarakat Indonesia agar lebih mengenal asuransi.  Salah satu caranya adalah dengan melakukan literasi asuransi yang konsisten dan berkelanjutan.

Puncak acara Insurance Day 2018 yang berlangsung dari tanggal 16 sd 18 November 2018, dikemas menjadi suatu festival dalam bentuk kegiatan exhibition, CSR dan Fun Walk. Panitia juga bekerja sama dengan masyarakat Bandung melaksanakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) berupa pengecatan fasilitas umum, taman, tempat berkumpul publik dan media mural yang berlokasi di Kelurahan kebon waru dan kelurahan Gumuruh, yang berada di Kecamatan Batununggal Bandung.

Exhibition diisi oleh stand-stand industri asuransi belangsung di dalam Trans Studio Mall, sementara kegiatan Funwalk dan karnaval akan berlangsung esok pagi. Kegiatan ini bertujuan menjadi sebuah daya tarik secara masive kepada masyarakat, untuk sadar pentingnya berasuransi, sesuai dengan tagline yg diluncurkan.

Musium Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada  Dewan Asuransi Indonesia (DAI) atas rekor  kegiatan “Literasi Asuransi Terbanyak” yang dilaksanakan di 18 kota. Penghargaa diserahkan langsung kepada Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna disela rangkaian kegiatan Insurance  Day 2018 di Trans Luxury Hotel Bandung, Sabtu (17/11). 

Kegiatan Insurance Day 2018 fokus pada generasi milenial, dengan melakukan kegiatan literasi keuangan secara serentak di 18 kota bertajuk “Goes To Campus”, melalui seminar dan kuliah umum, antara lain di kota  Aceh, Medan, Palembang, Semarang, Jogjakarta, Surakarta, Surabaya, jember, Bali, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Manado, dan Jayapura. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement