EKBIS.CO, DHARMASRAYA -- PT PLN (persero) menargetkan rasio desa berlistrik di wilayah Sumatra bisa 100 persen tercapai pada 2019 mendatang. Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Wiluyo Kusdwiharto, menyebutkan bahwa target pemenuhan akses listrik untuk pedesaan diprioritaskan untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang ada di Pulau Sumatra.
"Jadi sasaran program lisdes (Listrik Pedesaan) ini ke wilayah 3T itu. Di mana kami target tahun 2019 seluruh daerah 3T di Sumatra bisa terlistriki," jelas Wiluyo usai meresmikan penyambungan listrik ke Jorong Lubuk Labu dan Sungai Limau, Nagari Banai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, Rabu (21/11).
Target ini juga didukung oleh adanya cadangan daya listrik untuk Pulau Sumatra sebanyak 7-15 persen. Artinya, ujar Wiluyo, dari sisi pasokan listrik tidak ada masalah bagi PLN untuk melistriki wilayah yang belum tersentuh. Dalam dokumen Rencana Penyediaan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2018-2027, disebutkan bahwa rasio elektrifikasi di wilayah Sumatra ditargetkan menyentuh 100 persen pada 2023 mendatang. Khusus untuk Sumbar, target rasio elektrifikasi 100 persen ditargetkan terwujud pada 2021.
PLN juga mencatat, target rasio elektrifikasi tahun 2018 Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatra Barat dipatok di angka 91,59 persen. Rinciannya, wilayah Solok 88,4 persen, wilayah Padang 98,8 persen, wilayah Payakumbuh 84,1 persen, dan Bukittinggi 88,11 persen. Sedangkan untuk realisasi RE total untuk UIW Sumbar sampai dengan Oktober 2018 sebesar 92,3 persen.
Selanjutnya, demi mengembangkan program Listrik Pedesaan, penambahan jaringan listrik akan dilakukan di 4 kecamatan di Solok yaitu Kecamatan Sangir Batang Hari Nagari Dusun Tangah, Kecamatan Tanjung Gadang Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Pantai Cermin Nagari Lolo, dan Kecamatan Tigo Lurah Nagari Tanjung Balik Samiso. Dengan total Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 23,10 kilo meter sirkuit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 14,50 (kms) dan total sebanyak 589 calon pelanggan.