EKBIS.CO, JAKARTA -- Perum Bulog siap menyuplai 2.000 ton beras medium per hari melalui operasi pasar ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Operasi dilakukan mengantisipasi harga beras medium yang menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional masih tinggi, di atas Rp 10 ribu per kilogram (kg) Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium adalah Rp 9.450 per kg.
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi menjelaskan, sebagai permulaan, Bulog mengguyur 100 ton secara simbolik dengan harga Rp 8.500 per kg. Nantinya, akan dikirimkan ke pasar turunan dan dijual dengan harga Rp 9.000 per kg. "Ini akan tepat sasaran dan distribusi di wilayah Jakarta dan sekitarnya," tuturnya dalam acara operasi pasar di PIBC, Jakarta, Kamis (22/11).
Arief menjelaskan, rata-rata harga beras medium di PIBC saat ini adalah Rp 9.225 per kilogram. Dengan harga tersebut, beras medium akan bisa melebihi HET ketika sudah sampai di tangan konsumen. Sebab, beras harus melalui perantara pasar turunan.
Arief menuturkan, distribusi ke pasar turunan tidak akan langsung dilaksanakan pada hari ini. Dari PIBC, biasanya membutuhkan waktu beberapa hari sampai ke pedagang di pasar lain. "Tapi, kami tetap butuh rantai tata niaga di pasar induk (Cipinang) karena di sini sudah ada jaringan distribusinya di Jakarta, Tangerang dan Banten. Jaringan di sini bisa 15 sampai 30 toko di pasar turunan," ucapnya.
Untuk memastikan stabilisasi harga di pasar induk dan turunan, Arief menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan spanduk berisikan informasi harga. Pihak satgas pangan juga akan melakukan pengawasan agar tidak ada penyalahgunaan, baik penyelewengan terhadap cadangan beras pemerintah (cbp) maupun harga yang sudah ditetapkan.
Arief memprediksi, operasi pasar di Cipinang akan berlangsung sampai Maret 2019. Pada bulan tersebut, musim panen sudah kembali terjadi, sehingga stok akan lebih stabil dan harga beras medium di pasaran kembali normal. Ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin harga pangan stabil, khususnya jelang akhir tahun.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, Bulog berkomitmen menyediakan beras medium untuk PIBC. Apabila merunut pada kebutuhan ratusan pedagang di PIBC, Bulog akan menggelontorkan 2.000 ton per hari.
Tidak hanya di Jakarta, operasi pasar juga dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Rata-rata, Bulog mengguyur 3.000 ton untuk stabilitas harga di seluruh Indonesia. "Nanti habis musim panen, akan turun lagi jumlah yang kami keluarkan," ucapnya.
Tri mengatakan, kondisi stok Bulog sampai saat ini masih terbilang aman, yakni sekitar 2,4 juta ton. Angka ini lebih baik dibanding dengan kondisi tahun lalu yang tidak sampai 1 juta ton.