EKBIS.CO, JAKARTA -- Saat ini pemerintah sudah menandatangani kontrak jasa konsultan pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Salah satu perusahaan yang menjadi konsultan yaitu PT Indra Karya (Persero).
Direktur Utama Indra Karya Milfan Rantawi menjelaskan terdapat dua macam kontrak yang ada di proyek Pelabuhan Patimban. Kontrak tersebut yaitu untuk skala internasional dan nasional.
"Jadi ada kontrak asing dan lokal. Kalau lokalnya saja kami mendapatkan mendapatkan porsi 20 persen dari total kontrak," kata Milfan di Ruang Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (22/11).
Dia menjelaskan, dari 20 persen tersebut nilai kontraknya yaitu Rp 11,9 miliar. Sementara jika dari total kontrak keseluruhan atau internasional, Indra Karya mendapotkan porsi sembilan persen sebagai konsultan.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhuungan (Kemenhub) Agus Purnomo mengatakan penandatanganan kontrak paket delapan sudah dilakukan. Penandatanganan paket tersebut dilakukan dengan perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain pada Senin (12/11).
Agus menjelaskan paket yang ditandatangani tersebut untuk jasa konsultansi supervisi dan desain Pelabuhan Patimbang. “Ini untuk pembangunan fasilitas pelabuhan untuk proyek Pembangunan Patimban tahap pertama,” kata Agus, Senin (13/11).
Perusahaan konsultan Joint Venture pembangunan Pelabuhan Patimban tersebut terdiri dari tiga perusahaan Jepang. Ketiga perusahaan tersebut yaitu Oriental Consultan Global Co Ltd, Ides Inc, dan Nippon Koei Co Ltd. Selanjutnya ketiga perusahaan Jepang tersebut bekerja sama dengan tiga perusahaan konsultan Indonesia yaitu PT Raya Konsult, PT Rayasurverindo Tirtasarana, dan PT Indra Karya (Persero).
Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani sekitar 3,5 juta teus peti kemas dan 600 ribu kendaraan bermotor. Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta teus dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7,5 juta teus.
Baca juga, Pabrik Air Minum Indra Karya Rampung Maret 2019