EKBIS.CO, JAKARTA--Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi langkah Kementan yang sudah mempermudah perizinan investasi menjadi lebih cepat dan efisien.
"Setidaknya, izin investasi kami sudah keluar dengan sangat cepat. Insya Allah msih ada empar hingga enam lagi yang sedang dalam proses," kata Rosan saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (23/11).
Berdasarkan data Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sektor pertanian di Indonesia baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2018 mencapai Rp 61,58 triliun. Jumlah tersebut melebihi realisasi investasi pertanian selama lima tahun terakhir, yakni di 2017 sebesar Rp 45,9 triliun, 2016 sebesar Rp 45,42 triliun, 2015 sebesar 43,07 triliun, 2014 sebesar Rp 44,78 triliun dan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun.
"Dengan ijin yang cepat dari Kementan, maka dalam waktu dekat kami akan merealisasikan semua izin investasi," kata Rosan.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah Kadin yang mau mengajukan ijin investasi pada layanan terbaru yang sudah dideregulasi. Menurutnya, langkah tersebut sangat tepat karena secara tidak langsung mampu mendorong percepatan pembangunan pada sektor pertanian.
"Dulu ijin investasi di Kementan bisa satu tahun bahkan dua tahun. Sekarang hanya tiga jam saja sudah selesai. Jadi Investasi ini harus kita kawal sampai daerah. InsyaAllah akan lebih cepat apalagi setelah melakukan deregulasi," katanya.
Ia menambahkan, semua aturan yang menghambat, kususnya pada layanan investasi harus dicabut bahkan ditiadakan. Sebaliknya, aturan dan layanan harus disederhanakan agar kebutuhan masyarakat selalu terjamin dengan baik.
n.Melisa Riska Putri
Menteri Amran Sulaiman bersama Kadin Indonesia menyampaikan kemudahan ekspor dan investasi di sektor pertanian di Gedung Kementerian Pertanian, Jumat (23/11).