EKBIS.CO, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (28/11) pagi, melemah. Pelemahan rupiah sebesar 18 poin menjadi Rp 14.527 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.509 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah kembali berada dalam area negatif seiring kembali munculnya kekhawatiran perang dagang. "Dolar AS kembali meningkat terhadap sejumlah mata uang di kawasan Asia setelah Presiden AS Donald Trump menunjukan tidak akan melunak dengan Cina terkait penentuan tarif barang impor," katanya di Jakarta, Rabu (28/11).
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah relatif masih terbatas di tengah masih kuatnya keyakinan pasar terhadap ekonomi nasional. "Bank Indonesia memperkirakan ekonomi masih bisa tumbuh di rentang 5-5,4 persen. Diharapkan, sentimen positif dari dalam negeri itu berimbas positif pada pergerakan rupiah," katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pasar masih dibayangi ancaman Trump terhadap Cina yang akan mengenakan tarif tambahan dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap barang-barang impor dari Cina senilai 267 miliar dolar AS, berlaku pada 1 Januari 2019.
"Diharapkan ada kesepakatan yang bisa terjadi pada pertemuan G20 pada akhir pekan ini," katanya.