EKBIS.CO, SEMARANG -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menggandeng situs perbelanjaan dalam jaringan (e-commerce) untuk menyalurkan kredit digital. Kredit digital Bank Mandiri ini akan mulai digulirkan pada semester I 2019.
Wakil Senior Presiden Bidang Perbankan Digital Bank Mandiri, Sunarto Xie di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan bahwa aplikasi kredit digital yang mirip dengan layanan industri finansial berbasis teknologi (financial technology/fintech) ini direncanakan berplafon hingga Rp 30 juta.
Namun, perseroan masih enggan mengungkapkan identitas e-commerce tersebut. "Kami sedang mengerjakan itu (pinjaman online) dengan mitra e-commerce. Nama mitranya belum bisa disebutkan," katanya.
Berbeda dengan konvensional, pinjaman digital ini, kata Sunarto, memang menawarkan plafon tidak terlalu besar karena mempertimbangkan program kredit digital ini masih dalam tahap awal. Risiko terkait kualitas aset juga menjadi pertimbangan Mandiri dari pembiayaan digital ini.
"Rentang plafonnya seperti itu, tergantung kebutuhan digital, karena tidak mungkin kami kasih pinjaman hingga Rp 2 miliar," kata dia.
Layanan ini disebut akan meningkatkan kapabilitas bank, salah satunya dalam kegiatan bertransaksi dan intermediasi. Nantinya, pengajuan permohonan kredit lebih mudah. Nasabah bisa melakukan pengajuan melalui digital, serta tak perlu datang ke kantor cabang bank.
"Biasanya untuk ajukan kredit harus datang ke cabang, sekarang kami sedang terus menerapkan digitalisasi dengan Mandiri 4.0," kata dia
Dengan layanan ini, Mandiri menargetkan bisa mengerek jumlah nasabah pengguna jasa kredit. Dengan begitu, pertumbuhan kredit juga diyakini akan meningkat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Oktober 2018 bergerak positif. Kredit perbankan tumbuh 13,35 persen secara tahunan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik 7,6 persen secara tahunan.
Selain kredit, layanan pembukaan rekening juga akan diterapkan Bank Mandiri melalui ranah digital.