EKBIS.CO, JAKARTA -- Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) terus ditingkatkan. Salah satu kerja sama yang dilakukan kedua negara adalah dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
"Kita semua tahu, Korea Selatan memiliki teknologi yang amat dibutuhkan oleh UKM di Indonesia dalam mengembangkan usahanya," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit pada acara Indonesia-Korea Photonics Convergence Industry Business Fair di Jakarta, Selasa (4/12).
Ajang ini akan mempertemukan 60 UKM asal Indonesia dengan 15 UKM Korea yang bergerak di sektor Photonics. Kedua pihak dipastikan saling membutuhkan dan melengkapi. Indonesia dengan potensi SDMnya sementara Korea dengan teknologinya.
"Diharapkan akan tercipta pertukaran teknologi dan informasi. Sehingga, ujungnya nanti akan terjadi deal bisnis diantara mereka," kata Victoria.
Selain itu, ajang ini juga bisa menjadi sarana atau media bagi produk-produk UKM asal Indonesia untuk melakukan ekspor dengan memasuki pasar Korea. Seperti diketahui, negeri Ginseng tersebut membutuhkan kopi dan produk furnitur dari Indonesia.
"Oleh karena itu, ini peluang bagi produk UKM lain untuk menjajaki masuk ke pasar Korea," ujarnya.
Victoria berharap, hal ini bisa mempererat hubungan kerja sama ekonomi antar kedua negara untuk masa mendatang. Kemitraan Indonesia dan Korea diakuinya sudah terjalin cukup lama dengan berlandaskan saling menguntungkan dan saling melengkapi.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice Chairman IKAPID atau Korea Association for Photonics Industry Development Cho Yong-jin mengatakan, kerja sama dengan Kemenkop dan UKM dilakukan dalam rangka membuka pasar bersama dan mengembangkan SDM bagi UKM di Indonesia.
"Korea sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dengan banyak mengkombinasikan aneka teknologi yang dimiliki Korea," kata Cho Yong-jin.
Menurutnya, pasar baru sudah terbuka bagi industri photonics asal Korea di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut ia membawa 15 perusahaan kelas UKM yang bergerak di sektor industri photonics.
"Saya yakin amat dibutuhkan bagi pengembangan UKM di Indonesia. Apalagi, pemimpin kedua negara sudah sepakat untuk terus ada peningkatan kemitraan antara Indonesia dengan Korea," katanya
Sementara Sekjen ASEIC (ASEM SME's Eco-Innovation Center) Kim Se-jong menjelaskan, Revolusi Industri 4.0 itu melibatkan sektor bigdata dan IT yang akan berkontribusi pada perekonomian kedua negara. "Sektor Photonics ini erat kaitannya dengan aneka teknologi terapan seperti ICT, peralatan kedokteran, robotik, dan sebagainya," lanjut dia.
Kim Se-jong meyakini 15 perusahaan Korea di bidang Photonics Convergence dapat berkontribusi dalam program pembinaan 1.000 UKM di Indonesia yang sudah lama berjalan.