EKBIS.CO, BANYUASIN -- Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan lahan disambut baik petani. Sebab, pertanaman yang dilakukan petani masih belum maksimal.
Maryono, salah satu petani di Desa Telang Rejo, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan bersama petani lainnya telah melakukan uji coba panen tiga kali setahun. Dua kali tanam padi dan sekali jagung.
"Hasil panennya belum maksimal. Mudah-mudahkan dengan pengaturan irigasi yang lebih baik, hasilnya lebih baik lagi", ujarnya.
Ia memiliki 4,5 hektare lahan sawah di lokasi yang terpisah-pisah. Salah satu lokasi berada di area optimasi lahan yang tengah digarap Kementan bekerja sama dengan Pemprov Sumsel dan warga petani.
Sementara itu, Sumarno, petani lainnya, mengaku lahannya tidak termasuk dalam area percontohan optimasi. Kendati demikian, ia berharap pengaturan irigasi dan pertanian modern juga akan dilakukan di semua lahan.
"Ini kan percontohan. Katanya kalau berhasil kan dibuat di semua lahan. Semua petani berharap begitu. Cita-citanya kan Banyuasin jadi salah satu lumbung pangan", kata transmigran asal Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkesempatan menyambangi desa tersebut dan disambut antusias. Puluhan sepeda motor aparat desa maupun warga petani beriringan membawa Amran ke lokasi optimasi lahan sawah pasang surut.
Ia pun melihat pekerjaan optimasi lahan yang baru saja menggali aliran irigasi. Saluran ini dibuat untuk mengontrol kebutuhan air di lahan, yang kelebihan air saat pasang dan kekurangan air saat surut.
"Saya sudah melihat potensi di sini. Kita nggak banyak pidato, jangan banyak diskusi, langsung kerja. Begitu escavator sampai, langsung kerja. Kalau hasilnya bagus dan cepat, kita kirim lagi," ujar Amran.
Kementan sudah mengirim 20 escavator dari Jakarta guna proyek optimasi lahan di Desa Telang Rejo. Escavator senilai Rp 3 miliar per unit itu diperkirakan akan tiba dalam dua pekan ke depan.
"Ini akan besar-besaran, kita akan buat pertanian modern di sini. Tolong masyarakat kami titip alat ini, karena Banyuasin menjadi prioritas se-Indonesia. Ada dua selatan yang jadi prioritas, Kalsel dan Sumsel," kata Amran.