EKBIS.CO, TANJUNG SELOR -- Universitas Kalimantan Utara (Unikaltar) mendukung Komisi Daerah Sumber Daya Genetik Kalimantan Utara (Komda SDG Kaltara) dalam melestarikan dan mengembangkan SDG lokal di Kaltara. Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Pertanian Unikaltar, Tati Haryati usai mengikuti rapat koordinasi pembentukan Komda SDG Kaltara di Tanjung Selor, Kaltara, Kamis (29/11).
Menurut Tati, upaya Unikaltar dalam melestarikan SDG telah dilakukan sejak lama dengan menginventarisir ke berbagai daerah di Kaltara. Selain itu ia bersama mahasiswa Unikaltar juga melakukan riset terhadap tanaman-tanaman tertentu sepeti tanaman obat dan padi lokal.
“Kedepannya nanti kami bersama mahasiswa akan melakukan pemetaan. Kami juga akan melakukan identifikasi secara genetik untuk melihat bibit-bibit unggul di kawasan ini untuk mendukung kinerja Komda SDG Kaltara,” kata Tati.
Tati menjelaskan, Kaltara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki SDG lokal yang melimpah dan memiliki keunggulan, salah satunya adalah padi yang memiliki kelebihan tahan terhadap hama sehingga patut dikembangkan dan dimanfaatkan dengan tujuan akhir untuk kesejahteraan masyarakat.
“Rata-rata padi lokal di sini tahan terhadap hama tertentu,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kaltara membentuk Komda SDG untuk pembangunan pertanian berbasis SDG. Pembentukan tersebut mendapat dukungan dari Kepala BB Biogen Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sekaligus sebagai Sekretaris Komisi Nasional (Komnas) SDG, Mastur.
Menurut Mastur, Kaltara memiliki SDG melimpah sehingga patut dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian. Keberadaan Komda SDG juga diharapkan mampu mengembangkan kawasan perbatasan yang berbasis SDG.
"Kaltara ini posisinya jauh dari pulau jawa sehingga beberapa komoditas yang diproduksi cenderung menghadapi masalah dengan biaya transportasi lebih mahal. Dengan memanfaatkan negara tetangga yang pendapatannya lebih tinggi seperti Malaysia (Sabah dan Serawak) dan Brunei, Kaltara dapat mengekspor komoditas bernilai tinggi yang sehat dan bermutu," tutur Mastur. (Andika Bakti)