Jumat 14 Dec 2018 03:06 WIB

14 Produk Desa Babel Tembus Pasar Dunia

Produk unggulan yang paling diminati pasar dunia makanan olahan hasil laut.

Red: Gita Amanda
Ikan kering salah satu produk yang diminati pasar dunia. (Ilustrasi)
Foto: Saiful Bahri/Antara
Ikan kering salah satu produk yang diminati pasar dunia. (Ilustrasi)

EKBIS.CO, PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sebanyak 14 dari 199 produk unggulan desa pada 2018 berhasil menembus pasar dunia. Ini karena produk tersebut berkualitas dan memiliki ciri khas daerah itu.

"Pada tahun ini 14 produk pangan dan kerajinan yang dikelola warga desa diminati pasar dunia," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis (13/12).

Ia mengatakan pada 2018 telah ada 199 desa dan kelurahan yang memiliki produk unggulan berupa makanan dan nonmakanan yang dikelola warga dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa tersebut. Produk unggulan yang paling diminati pasar dunia makanan olahan hasil laut, seperti kemplang, terasi dan ikan kering.

Menurut dia sebanyak 199 produk unggulan desa itu dengan rincian 142 produk makanan dan 31 kerajinan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan desa/kelurahan memiliki dua macam produk unggulan tersebut, seperti yang terjadi pada 26 desa/kelurahan.

"Kita optimistis produk yang dikelola Bumdes, UMKM dan industri kecil ini akan terus berkembang yang akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi desa," katanya.

Ia menambahkan pada tahun ini perekonomian desa dan kelurahan meningkat dan ini terlihat dari keberadaan penginapan mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Yakni sebesar 45,71 persen dibandingkan tahun 2014, yaitu menjadi 51 desa/kelurahan.

Sarana ekonomi lainnya juga mengalami peningkatan cukup tinggi lainnya yaitu keberadaan restoran/rumah makan dan keberadaan pasar dengan bangunan yaitu masing-masing meningkat sebesar 39,19 persen dan 24,66 persen dibandingkan 2014.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement