Senin 17 Dec 2018 09:13 WIB

PGN Minta SAKA Tingkatkan Produksi

Saka Energi sedang mengincar pengeboran di 14 sumur pada periode tahun depan.

Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja beraktivitas di sumur ekplorasi minyak bumi PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/8).
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja beraktivitas di sumur ekplorasi minyak bumi PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/8).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk meminta manajemen PT SAKA Energi Indonesia untuk lebih meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) khususnya di dalam negeri. Salah satu tujuannya yakni membantu pemerintah untuk meningkatkan produksi hulu migas nasional.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, selaku anggota Holding Migas dan sebagai sub holding gas, PGN mendukung semua upaya yang dilakukan pemerintah terutama Kementerian ESDM, untuk meningkatkan investasi dan produksi hulu migas.

"Untuk mendukung upaya pemerintah tersebut, PGN meminta manajemen SAKA Energi untuk fokus meningkatkan produksinya, baik minyak maupun gas bumi," kata Gigih. 

Bayar Tagihan Gas Bumi PGN Kini Bisa Pakai Go-Pay

Seperti diketahui, SAKA adalah anak usaha PGN.Saka Energi sedang mengincar pengeboran di 14 sumur pada periode tahun depan. Pengeboran meliputai wilayah operasi di Blok Wokam II Papua, serta Blok Pangkah Jatim.

Rencana itu, kata Gigih, bisa direalisasikan tanpa melakukan aksi akuisisi. Belum lagi, menurutnya, Saka Energi telah mengantongi 11 hak kelola blok Migas, dengan lima blok yang belum menyemburkan hasil.

"Sumber-sumber eksisting itu perlu optimalisasi," ucap Gigih.

Saka Energi sudah menetapkan rencana pengembangan lapangan Sidayu, Pangkah, Jawa Timur. Hal itu, menurutnya, merupakan upaya Saka Energi untuk mengoptimalkan lapangan eksisting.

Untuk proses pengembangan fase pertama itu, Saka Energi telah menggelontorkan investasi senilai Rp 2,4 triliun. Sebagaimana estimasi Saka Energi, lapangan Sidayu akan menggenjot produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 BOPD.

"Hal itu seturut dengan strategi yang telah ditetapkan," ujar Gigih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement