EKBIS.CO, BANDUNG -- Pemprov Jabar menjalin kerja sama dengan Bukalapak. Bidang kerja yang disepakati dengan Pemprov Jabar, akan fokus pada peningkatan pelayanan publik di Jabar, promosi potensi pariwisata daerah, dan pembinaan UMKM melalui pemanfaatan teknologi.
"Sejauh ini, ada 100 ribu warung dan 750 pelaku UMKM yang terdaftar di Jabar," kata Co-Founder and President Bukalapak, Fajrin Rasyid, kepada wartawan belum lama ini.
Untuk layanan publik, rencananya pada Januari 2019 mendatang, pihaknya akan launching Bukapajak. Yaitu aplikasi layanan e-samsat untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. "Agenda kerja lainnya akan dikerjasamakan dengan Pemprov Jabar," katanya.
Bukalapak, kata dia, menyambut baik gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun ini. Karena, pada gelaran Harbolnas ini, pihaknya membidik nilai transaksi empat kali lipat dari 2017 lalu.
Tahun lalu selama Harbolnas berlangsung, Bukalapak membukukan nilai transaksi mencapai Rp 400 miliar. "Artinya, pada 2018 ini pihaknya menargetkan nilai transaksi itu bisa menembus Rp 1,6 triliun," ujar Fajrin.
Sebagai perusahaan teknologi terbesar di Tanah Air, Bukalapak berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif. Kini, salah satu unicorn asal Indonesia itu tak hanya sekadar marketplace.
Namun, pihaknya mengharapkan melalui pemanfaatan teknologi yang dimiliki itu memberikan solusi dan menjadi bagian dari gaya hidup para penggunanya. Karena, kata dia, perusahaan digital milik anak bangsa ini memiliki visi untuk menaikkelaskan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (MUKM) di seluruh Indonesia dan memperluas literasi digital demi membangun bangsa.
Oleh karena itu, pihaknya mendirikan kantor baru di Bandung yang dedikasikan khusus untuk riset dan pengembangan. Fajrin memastikan, akan ada banyakinovasi dan terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Salah satunya, produk pelayanan publik yang ditandatangani bersama dengan Pemprov Jabar.
"Jalinan kerja sama ini akan diperluas dengan pemerintahan daerah lainnya. Memang, Pemprov Jabar yang cepat merespons," katanya.
Menurut Fajrin, kerja sama dengan pemerintah dilakukan juga untuk terus mendongkrak angka 18 persen warga Indonesia yang memanfaatkan platform online. Hingga akhir tahun ini, diharapkan angkanya bisa naik 20 persen.
Untuk mendukung kerja sama tersebut, kata dia, Bukalapak pun belum lama ini telah meresmikam kantor baru di Kota Bandung. Ia berharap, kantor ini turut membangun ekosistem startup tech and product di Bandung. Talenta berbakat di Bandung turut bergabung dan fokus pada berbagai pengembangan di antaranya produk teknologi dan kecerdasan buatan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) menyambut baik inisiatif Bukalapak. Kata dia, langkah tersebut sejalan dengan visinya menjadikan Jabar sebagai provinsi digital terdepan di Indonesia.
Menurut Emil, dengan kehadiran pusat riset dan pengembangan itu akan memperluas area of business opportunity Bukalapak. Dengan kehadiran kantor R&D tersebut diakuinya menjadikan Jabar diminati untuk perusahaan teknologi mendirikan kantornya.
"Dengan adanya kantor R&D ini saya menantang Bukalapak untuk bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang kesulitan akses teknologi," katanya.