Jumat 21 Dec 2018 18:42 WIB

Inalum: Transaksi Divestasi Saham Freeport Sudah Rampung

Divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51,23 persem.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (ketiga kanan) disaksikan (kiri ke kanan) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin dan Jaksa Agung M Prasetyo seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (ketiga kanan) disaksikan (kiri ke kanan) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin dan Jaksa Agung M Prasetyo seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pihak Inalum sudah melakukan transaksi untuk membayar divestasi saham sebesar 51,23 persen kepada Freeport McMoran dan Rio Tinto, Jumat (21/12) siang. Budi mengatakan, dengan terlaksananya transaksi tersebut maka pemerintah Indonesia resmi menjadi pemilik saham mayoritas di PT. Freeport Indonesia (PTFI).

"Dana dari bond semua sudah masuk tanggal 15 November kemarin. Sudah kita bayarkan semua ke Rio Tinto dan FCX tadi siang," ujar Budi di Kementerian ESDM, Jumat (21/12).

Budi menjelaskan dengan ini, maka Inalum menjadi pemegang saham mayoritas di PTFI dengan komposisi 26,23 persen atas nama Inalum. 25 persen atas nama PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM) yang didalamnya merupakan milik Inalum sebesar 60 persen dan 40 persen milik BUMD Papua. Sedangkan Freeport McMoran memegang sisa saham sebesar 48,76 persen dari PTFI.

"Jadi IPMM tetap berada di atas kendali kami. Secara total kami menjadi mayoritas," ujar Budi.

Terkait dengan pengalihan saham, Inalum telah membayar 3,85 miliar dolar AS kepada Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan Inalum meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Kepemilikan 51,23 persen tersebut nantinya akan terdiri dari 41,23 persen untuk Inalum dan 10 persen untuk Pemerintah Daerah Papua.

Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM) yang 60 persen sahamnya akan dimiliki oleh Inalum dan 40 persen oleh BUMD Papua. Inalum akan memberikan pinjaman kepada BUMD sebesar 819 juta dolar AS yang dijaminkan dengan saham 40 persen di IPMM.

Cicilan pinjaman akan dibayarkan dengan dividen PTFI yang akan didapatkan oleh BUMD tersebut. Namun, dividen tersebut tidak akan digunakan sepenuhnya untuk membayar cicilan. Akan ada pembayaran tunai yang diterima oleh Pemerintah Daerah Papua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement