Rabu 02 Jan 2019 12:01 WIB

Google Kantongi Izin Kembangkan Sensor Tangan Berbasis Radar

Sensor gerak tangan ini juga dapat dioperasikan di atas pesawat

Rep: Rizky Jaramaya/Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Google
Foto: EPA
Google

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Google Alphabet Inc memenangkan persetujuan regulator Amerika Serikat (AS) untuk menyebarkan perangkat penginderaan berbasis radar. Perangkat ini dikenal sebagai Project Soli.

Komisi Komunikasi Federal (FCC/Federal Communications Commission) mengatakan pada Senin (31/12) malam bahwa mereka akan memberikan izin Google untuk mengoperasikan sensor Soli pada tingkat daya yang lebih tinggi daripada yang diizinkan saat ini. FCC mengatakan, sensor tersebut juga dapat dioperasikan di atas pesawat.

Keputusan itu akan melayani kepentingan publik dengan menyediakan fitur kontrol perangkat inovatif menggunakan teknologi gesture tangan tanpa sentuhan. Seorang juru bicara Google tidak bisa memberi komentar pada Selasa (1/1).

FCC mengatakan, sensor Soli menangkap gerakan dalam ruang tiga dimensi menggunakan sinar radar untuk memungkinkan kontrol tanpa sentuhan dari fungsi atau fitur yang dapat menguntungkan pengguna dengan mobilitas atau gangguan bicara.

Google mengatakan, sensor dapat memungkinkan pengguna untuk menekan tombil tak terlihat antara ibu jari dan jari telunjuk atau pemutar virtual yang berputar dengan menggosok ibu jari ke jari telunjuk.

"Meski kontrol ini virtual, interaksi terasa fisik dan resmponsif karena umpan balik dihasilkan oleh sensasi haptik dari sentuhan jari," kata perusahaan.

Google mengatakan, alat virtual dapat mendekati ketepatan gerakan tangan manusia alami dan sensor dapat tertanam di perangkat yang dapat dikenakan, ponsel, komputer dan kendaraan.

Pada Maret, Google meminta FCC untuk mengizinkan radar pengindera gerak interaktif jarak pendeknya beroperasi pada pita frekuensi 57 hingga 64-GHz pada tingkat daya yang konsisten dengan standar Institut Standar Telekomunikasi Eropa.

Facebook Inc mengemukakan kekhawatirannya kepada dengan FCC bahwa sensor Soli yang beroperasi di pita spektrum pada tingkat daya yang lebih tinggi mungkin memiliki masalah berdampingan dengan teknologi lain.

Setelah diskusi, Google dan Facebook pada September sepakat sensor dapat beroperasi pada level daya yang lebih tinggi dari yang diizinkan tanpa gangguan. Namun beroperasi pada level yang lebih rendah dari yang sebelumnya diusulkan oleh Google.

Perangkat Soli dapat dioperasikan di atas pesawat terbang tetapi harus tetap mematuhi aturan Administrasi Penerbangan Federal yang mengatur perangkat elektronik portabel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement