EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan, jumlah perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di bursa pada tahun ini bisa lebih banyak dari 2018. Perlu diketahui, sepanjang tahun lalu sebanyak 57 perusahaan melakukan IPO di BEI.
"Kami belum bisa bilang (target) pastinya, tapi arahnya lebih dari (57). Kami harap lebih dari itu," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi kepada wartawan saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, (2/1).
Menurutnya angka tersebut bisa dicapai, sebab potensinya masih besar. Apalagi, pencapaian perusahaan listing pada 2018 merupakan jumlah tertinggi sejak 1992.
"Jadi kami pikir, tahun ini bisa lebih dari itu. Kuncinya sosialisasi, edukasi, serta bekerjasama dengan stakeholder seperti underwriter, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN, kita bisa coba," ujar Inarno.
Ia menyebutkan, sudah ada 14 perusahaan yang akan IPO. Kemudian tahun ini ada sekitar 40 perusahaan.
Sebelumnya Inarno mengatakan, agar semakin banyak perusahaan lakukan IPO, BEI sudah lakukan semuanya. Dari mulai menyediakan pendaftaran elektronik yang terkoneksi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga lainnya.
Memasuki 2019, BEI pun menyatakan terus berkomitmen menjaga berbagai momentum pertumbuhan ekonomi. Serangkaian program strategis pun dibuat demi mendukung pendalaman pasar modal Indonesia.
"Di antaranya penguatan infrastruktur kebursaan dan layanan optimal bagi perusahaan tercatat, anggota bursa, serta investor," kata Inarno. Ia berharap tahun ini penuh optimisme agar bisa konsisten berkarya membangun perekonomian ke depan.